Suzuki Jualan Spare Part Second Grade, Ada Tapinya

Suku cadang dan aksesori asli Suzuki
Sumber :
  • Suzuki Indonesia

VIVA – Penjualan suku cadang atau spare part Suzuki naik, setelah Indonesia mulai memasuki masa normal baru di tengah pandemi COVID-19. Banyak pemilik kendaraan yang membeli onderdil, agar mobil dan motor mereka bisa aman dikendarai.

Suzuki Jimny 3 Pintu di Indonesia Bermasalah Pompa Bahan Bakar, Apa Efeknya Jika Tak Diganti?

Sareparts Departement Head PT Suzuki Indomobil Motor, Christiana Yuwantie mengatakan, kontribusi kenaikan nilai penjualan terbesar didapatkan dari penjualan suku cadang sepeda motor sebesar 101,5 persen, dan juga penjualan oli sebesar 126,5 persen.

“Kenapa pelumas motor? Mungkin karena bagi kosumen motor lebih mudah, karena dapat melakukan penggantian sendiri,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Kamis 9 Juli 2020.

Begini Cara Klaim Perbaikan Suzuki Jimny 3 Pintu, Gratis!

Mengenai stok, Christiana mengaku bahwa mereka cukup beruntung karena telah mengisi persediaan di awal tahun untuk menyambut mudik lebaran.

“Kami kebanjiran stok, memasuki bulan Juni penjualan mulai dapat menyalurkan stok. Saat pandemi, memang beberapa negara mengalami lock down, sehingga sulit untuk mendapatkan stok. Bahkan juga terdesak, kami harus mengirimkan melalui pesawat,” tuturnya.

Ada 488 Unit Suzuki Jimny 3 Pintu yang Kena Recall di Indonesia

Christiana mengaku, suku cadang menjadi fokus para pemilik kendaraan yang ingin mendapatkan kenyamanan, tapi tidak bisa melakukan pembelian mobil baru dalam waktu dekat.

“Selama masa pandemi atau krisis, spare part tidak mengalami kendala penjualan, karena saat tidak bisa membeli unit baru tentu saja memilih memperbaiki dengan membeli spare part baru,” ungkapnya.

Saat ditanya soal apakah Suzuki memiliki suku cadang asli yang kualitasnya di bawah standar mereka, Christiana mengatakan bahwa SIM memang menyediakannya.

“Untuk spare part second grade, sebenarnya kami juga memiliki, tetapi saat ini lebih ditujukan pada kendaraan komersial seperti angkot. Namun, tentunya tidak menutup kemungkinan untuk second grade bagi roda dua,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya