Biaya Servis Berkala Mobil Bugatti, Dijamin Bikin Kaget

Mengganti oli mobil Bugatti.
Sumber :

VIVA –Tak hanya mobil standar, saat ini ada perusahaan otomotif yang  mengkhususkan diri untuk memproduksi supercar. Salah satunya adalah Bugatti, yang menawarkan produk kendaraan berperforma tinggi bernama Veyron.

Video Innova Zenix Hybrid Tak Kuat Nanjak Jadi Sorotan Warganet

Mobil ini menjadi salah satu produk yang paling banyak diburu oleh kaum kaya di berbagai negara. Ya, untuk memiliki Bugatti Veyron konsumen harus menyiapkan dana dalam jumlah besar, baik saat pembelian maupun perawatan berkalanya.

Melansir dari 100KPJ, Rabu 22 Juli 2020, pengusaha properti sekaligus kolektor mobil mewah, Manny Khoshbin menceritakan, biaya yang perlu dikeluarkan saat mengganti oli kendaraan mewah itu mencapai ratusan juta rupiah.

Karung Ini Selamatkan Banyak Nyawa Pengendara Motor

“Saya mengeluarkan uang hingga $25 ribu (Rp352 juta) sekali ganti oli per tahun. Mengapa bisa sedemikian mahal? Karena mobil biasa hanya punya satu drainage plug (saluran oli), sedangkan Veyron memiliki 16 drainage plug,” ujarnya seperti tayangan di saluran Youtube pribadi Khoshbin.

Baca juga: Mobil 'Militer' AS Akan Diluncurkan Versi Barunya, Lebih Canggih

Pengendara Motor Akrobat Depan Kantor Polisi, Endingnya Sesuai Harapan Netizen

Proses perawatan berkala untuk supercar itu pun bukan pekerjaan mudah. Khoshbin mengatakan, pekerjaan ganti oli membuat mekanik bekerja keras, lantaran harus membongkar setengah badan mobil kencang buatan Prancis itu.

“Dan saat mengganti oli, mekanik perlu usaha ekstra, karena harus melepas roda belakang, rem, fender, serta bodi bagian belakang,” tambahnya.

Bukan hanya oli, kata dia, komponen Bugatti Veyron lain yang mesti diganti rutin, adalah roda. Penggantian itu, dilakukan setiap dua tahun sekali. Sedang satu set ban mobil itu dihargai sekitar Rp535 jutaan, belum termasuk pelek yang menurutnya bernilai Rp710 jutaan.

Jika diilustrasikan, biaya untuk perawatan berkala berupa penggantian oli pada Bugatti Veyron bisa membeli dua unit mobil low cost green car (LCGC). Sementara dana yang dipakai untuk mengganti satu set mobil tersebut, bisa menjadi satu unit SUV baru di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya