- VIVA.co.id/Krisna Wicaksono
VIVA.co.id – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia berharap jumlah kendaraan yang diekspor ke luar negeri dari Indonesia tahun ini bisa mencapai tujuh persen. Sebab, pasar ekspor tahun 2016 turun sekitar tiga persen dibanding tahun sebelumnya.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara meyakini, target ekspor bisa terpenuhi sepanjang produsen mobil memenuhi kebutuhan pasar negara tujuan ekspor itu.
"Kita bisa penuhi permintaan dari negara tujuan ekspor, jika kita tahu apa yang mereka mau dan butuhkan," kata dia di Jakarta Selatan.
Menurutnya, Gaikindo tak berwenang untuk menentukan ekspor produk otomotif asal Indonesia ke sejumlah negara. Hal itu dikarenakan keputusan ada di tangan masing-masing perusahaan. Hanya saja, dia menyarankan agar pabrikan otomotif masuk ke pasar Australia.
"Yang kami tahu, ada pasar besar, yaitu Australia. Pasarnya mencapai 1,2 juta unit setahun. Australia tak lagi punya industri otomotif, mereka hanya mengandalkan impor saja," ujarnya menambahkan.
Namun sayang, kata dia, pabrikan mobil Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan pasar otomotif di negara Kanguru itu.
"Di sini kita masih banyak memproduksi MPV (multi purpose vehicle) untuk diekspor, sementara di sana kebutuhannya sedan dan pikap kabin ganda," katanya.