Cara Cegah Tabrakan Beruntun

Kecelakaan di JORR Bintaro arah Pondok Indah
Sumber :
  • @untunghbimo @TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Kecelakaan beruntun yang terjadi beberapa waktu lalu di jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Bintaro ruas Pondok Ranji Ulujami, Jakarta Selatan, sempat menyita perhatian publik.

Cara Honda Bikin Pengguna Sepeda Motor Aman di Jalan

Kecelakaan tersebut mengakibatkan sebuah mobil Nissan X-Trail berkelir abu-abu naik ke atap bagian depan mobil Volkswagen Scirocco yang datang dari belakangnya.

Kecelakaan terjadi lantaran Toyota Avanza yang berada paling depan mengurangi kecepatan secara mendadak di jalan menikung, sehingga mobil selanjutnya tidak sempat mengantisipasi.

Begini Cara Aman Berkendara dengan Motor Listrik

Lantas, bagaimana menghindari kecelakaan beruntun di jalan tol?

Instruktur keselamatan berkendara dari Michelin Academy, Anondo Eko mengungkapkan, biasanya kecelakaan beruntun terjadi karena pengemudi tidak bisa menjaga jarak aman.

Ratusan Instruktur AHM Ikuti Kompetisi Safety Riding Tingkat Nasional 2023

"Kita harus bisa menjaga jarak aman," kata Anondo kepada VIVA.co.id di Jakarta.

Dia mengatakan, dalam berkendara yang aman, pengendara dianjurkan untuk menjaga jarak minimal tiga detik. Alasannya, dengan rumus ini maka jarak yang terjadi akan sesuai dengan kecepatan, jika pelan maka jarak jadi pendek dan ketika kecepatan tinggi jarak akan menjadi jauh.

"Cara menghitungnya ketika sedang berjalan, kita perhatikan mobil di depan, ketika melewati objek statis di tepi jalan, misalnya pohon. Gambarannya jika kecepatan 100 km/jam, maka jarak amannya 100 meter dan kecepatan 50 km/jam jarak amannya 50 meter," ujarnya.

Anondo menjelaskan, dengan rumus tiga detik ini maka jarak sudah cukup aman. Karena, dari penelitian, ketika berkendara, saat mata melihat sesuatu dan diteruskan ke otak butuh waktu 0,5 detik. Kemudian saat akan menginjak rem butuh 0,5 detik, dan mekanisme rem bekerja perlu 0,5 detik lagi.

Jarak pengereman itu bergantung pada kendaraan Anda, ABS atau non-ABS. Jika non-ABS, dan cara pengereman salah atau roda terkunci panjang, mobil akan tetap meluncur ke depan dengan jarak yang cukup panjang. “Jadi jika jarak kurang, kecelakaan dapat terjadi saat pengereman mendadak," kata dia.

Dia menambahkan, tidak hanya menjaga jarak aman pada kendaraan yang berada di depan, namun pengemudi harus dapat menciptakan lingkaran aman saat berkendara.

"Selalu melihat jauh ke depan, hindari gangguan ketika mengemudi dan patuhi rambu lalu lintas yang ada," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya