- Dok VIVA.co.id
VIVA.co.id – Indonesia menjadi negara pertama bagi debut Honda HR-V di Asia Tenggara. HR-V mendarat secara resmi di Tanah Air pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, lalu oleh PT Honda Prospect Motor (HPM).
Sampai saat ini, crossover lima penumpang tersebut masih menjadi tulang punggung penjualan HPM di RI, mengingat angka penjualannya yang terbilang memuaskan. HR-V, kemudian menjadi pemimpin pasar crossover.
Meski begitu, sebuah produk tentulah tak semua sempurna. Sebab, ada beberapa sektor yang dianggap kurang memuaskan oleh sebagian pelanggan. Setelah tahun lalu sempat ramai beberapa masalah HR-V terkait kaca cekung, bunyi getar pada dasbor, serta kaki depan saat melewati jalan tidak rata. Kini, masalah baru diutarakan Ary, pemilik HR-V tipe E JBL Edition tahun 2016, asal Depok, Jawa Barat.
Sejak tiga bulan terakhir, Ary merasakan ada yang tak beres pada mobilnya, seperti ada gejala di kaki-kaki. "Iya tiga bulan terakhir (Juli 2017) di bagian kaki-kaki, HR-V saya mengalami bunyi gluduk-gluduk, seperti membawa galon air. Jadi, memang bawaan dari pabrikan," ujar Ary, saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 12 Oktober 2017.
Kata pria yang tergabung dalam komunitas HR-V Club Indonesia ini, setelah membawa mobil miliknya ke bengkel, ternyata ditemukan masalah pada bagian as roda atau cross beam. Kata dia, komponen ini harus diganti satu gelondongan. Barang pun tak langsung tersedia, karena harus melakukan pemesanan terlebih dahulu, mengingat itu bukan komponen fast moving.
"Tetapi, diganti sama bengkel karena masih garansi, dan saya tanyakan, ternyata sudah ada 15 mobil yang berbeda tahun mengalami kerusakan sama seperti saya," ujarnya.
Hal tersebut diyakinkan Sugito, Servis Advisor Honda Kalimalang, yang menangani langsung mobil Ary. Kata dia, memang beberapa pemilik HR-V mengalami kerusakan yang sama pada sektor kaki-kaki. Menurutnya, kalau di mobil Ary, ada bunyi dari bagian depan dan belakang, yang kerusakannya berbeda-beda.
"Kalau dari bagian depan, ketika saya periksa, ternyata ada rongga yang terlalu lebar di lower arm, makanya saya tambahkan stoper karet, setelah itu aman tidak ada lagi bunyi. Karena, saya pasang karet tambahan itu untuk meminimalisir guncangan," ujar Sugito dikonfirmasi VIVA.co.id.
Sedangkan pada bagian kaki-kaki belakang, bunyinya seperti pukulan palu. Masalah rupanya datang dari cross beam (dudukan per belakang di bagian arm). "Bushingnya rusak dan harus diganti satu set. Makanya, satu set kita ganti karena masih garansi," tuturnya.
