- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Dengan alasan ingin tampil beda, sejumlah pemilik mobil memilih langkah modifikasi. Mulai dari sekadar kaki-kaki seperti ganti pelek, ganti sistem hiburan di dalam kabin, hingga modif tanpa mementingkan kenyamanan atau terlalu ekstrem.
Bahkan gaya ekstrem kerap ditemui saat kontes modifikasi mobil sejak beberapa tahun lalu. Lantas seperti apa tren modifikasi saat ini?
Panitia penyelenggara kontes modifikasi Indonesia Automodified dari PT HIN Promosindo, Husna Sugiana menyebut, mulai dari tahun lalu sampai sekarang banyak pemain modifikasi sudah mulai sadar dengan kenyamanan dan keselamatan diri. Maka arah modifikasi sudah ke arah sangat layak jalan.
“Bisa dibilang lebih proper, semakin bergesernya tahun, dan semakin rapi. Jadi yang terlalu ekstrem sudah ditinggalin, karena dulu zaman 2011-2012 pola pikir orang kalau modifikasi mobil untuk kontes pasti ekstrem dan aneh-aneh,” ujarnya kepada VIVA di Bandung, Jawa Barat, Minggu 13 Mei 2018.
Kata dia, untuk model yang diusung lebih dominan bergaya stance alias ceper dan menggunakan aksesori aftermarket yang sifatnya bolt on. Menurutnya sudah jarang para pemodif yang menggunakan aksesori kustom, karena bisa merusak fungsi utamanya.
“Jadi bodi kit seperti rocket bunny atau liberty walk begitu laku, meski harganya mahal. Kalau dari gaya yang diusung masih stance tahun ini, tapi kenyamanan enggak sekadar ceper saja, karena orang-orang sekarang modifikasi mobil juga untuk digunakan harian, makanya air suspensi jadi banyak pakai,” tuturnya.
Cuma Modal Rp100 Ribu Bisa Dapat Mobil Kustom di Kustomfest 2023
Hadiah yang diberikan kepada pengunjung Kustomfest 7-8 Oktober 2023 yang beruntung berupa mobil kustom bergaya pikap flat deck. Mobilnya berbasis sedan Toyota Crown 1982
