- Biro Setpres Istana
VIVA – Seperti diketahui, motor custom yang dibeli Presiden Joko Widodo itu basis mesinnya dari Royal Enfield Bullet 350 lansiran 2016. Maka, untuk perawatan dan biaya servisnya masih sama dengan kondisi Bullet 350 yang standar.
Tapi, karena motor bergaya chopper itu sudah berubah total mulai dari sistem kelistrikan dan sistem pembuangannya, maka garansinya secara otomatis gugur. Jika ada kerusakan, PT Distributor Motor Indonesia (DMI) sebagai agen pemegang merek Royal Enfield di Tanah Air, tidak akan menanggungnya.
Ade Sulistioputra, Managing Director PT DMI, mengatakan, untuk motor dalam keadaan standar jika beli baru dapat warranty dua tahun. Kata dia, jika motor tersebut sudah ada perombakan total, tentunya garansinya akan gugur sama seperti motor lainnya.
“Kalau sudah dimodifikasi gugur dan tidak bisa diklaim kalau ada kerusakan. Yang menggugurkan warranty itu seperti ganti knalpot dan sistem kelistrikan. Kalau biaya servis masih sama tergantung kebutuhannya,” ujarnya kepada VIVA, Selasa 23 Januari 2018.
Sementara Andri salah satu teknisi bengkel Royal Enfield menyebut untuk biaya servis pertama dan kedua itu masih gratis jasanya jika kondisi mesin standar. Kata dia, servis pertama itu di 500 kilometer dan servis kedua di 3.000 kilometer.
“Servis pertama kalau kondisi mesin dan knalpot masih standar jasa masih free, kalau pergantian part seperti oli mesin dengan SAE 15W 50 dan filter itu dikenakan biaya Rp380 ribu. Jadi jasa untuk servis pertama dan kedua gratis,” katanya.
Lanjut dia, jika sudah melewati 3.000 kilometer pertama untuk servis selanjutnya dilakukan setiap kelipatan 3.000 kilometer sampai seterusnya. “Nanti di kelipatan 6.000 kilometer masuk servis ketiga dan itu masih pengecekan ringan saja, tergantung dari kerusakan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Bullet 350 itu menggendong mesin berkapasitas 346 cc satu silinder dengan kompresi 8,5:1, yang dapat menyemburkan tenaga 19,8 daya kuda di 5.250 rpm dan torsi maksimum 28 newton meter di 4.000 rpm.
