- Tangkapan layar
VIVA – Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pasar sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh jenis skuter matik. Persentasenya bisa mencapai lebih dari 80 persen, sedangkan sisanya diisi oleh motor sport dan bebek.
Model sport kurang disukai, karena motor jenis ini biasanya hanya nyaman dikendarai sendirian saja. Performa mesin yang besar juga ideal untuk penggunaan di sirkuit dan jalur luar kota saja, bukan dalam kota yang macet sepanjang hari.
Pengendara motor sport akan mudah merasa pegal, karena posisi tubuh membungkuk ke depan. Selain itu, kaki bakal terasa panas efek dari lokasi mesin, serta tangan kiri harus selalu menarik dan melepas tuas kopling.
Meski demikian, bukan berarti kuda besi ini tidak ada peminatnya. Tampilannya yang gagah ala motor balap, membuat sang pemilik merasa percaya diri ketika melintas di jalan. Apalagi jika beruntung ada di barisan depan saat lampu merah, ketika menyala hijau maka siap tancap gas ala MotoGP.
Baca juga: Bikin Heboh, Pesawat Cesna Mendarat Darurat di Jalan Tol
Saat ini, motor yang masuk dalam kategori sport dibekali dengan dua kapasitas mesin, yakni 150cc dan 250cc. Ada juga yang di atas itu, tapi kategorinya masuk ke motor gede dan harganya jauh lebih mahal.
Dalam kondisi baru, motor sport 250cc ditawarkan dengan banderol mulai Rp61 jutaan untuk Honda CBR250RR dan Yamaha R25. Sementara, versi 150cc dijual sekitar Rp35 jutaan.
Berdasarkan penelusuran VIVA Otomotif di beberapa lapak jual beli motor bekas online, Kamis 10 September 2020, harga motor sport bekas pakai menurun drastis. Contohnya, Honda CBR250R keluaran 2011-2012 ditawarkan di bawah Rp20 juta.
Hal yang sama juga berlaku untuk Yamaha R25, edisi yang dibuat 5-6 tahun lalu dijual di kisaran Rp20-25 juta saja. Jika tertarik memiliki CBR 250 atau Yamaha R25 yang usianya baru 2-3 tahun pemakaian, maka siapkan dana Rp40-45 juta.
