VIDEO: Menjajal Motor Tanpa Suara Buatan Amerika

Test Ride Zero Motorcycles.
Sumber :
  • Capture VIVA.co.id

VIVA.co.id - Pasar sepeda motor di Tanah Air, kian semarak dengan kehadiran pendatang baru dari Amerika Serikat. Baru-baru ini, PT Garansindo Technologies, meluncurkan motor listrik Zero Motorcycles.

Menurut Presiden Direktur PT Garansindo Technologies, Rieva Muchsin, belum lama ini, Zero Motorcycles merupakan motor listrik yang dirakit dan diimpor utuh dari Negeri Paman Sam. Pihaknya sengaja menghadirkan motor listrik ini sebagai bagian dari perkembangan teknologi otomotif saat ini.

Ada empat varian motor yang hadir di Indonesia, yakni Zero FX, Zero DS, Zero S, dan Zero SR.

Menaklukkan Himalaya dengan Motor Royal Enfield

"Motor listrik saat ini memang menjadi salah satu alat transportasi yang masih belum familiar bagi banyak orang. Saya ingin menyampaikan bahwa saat kami launching motor listrik, kami sadar akan pentingnya udara bersih, sehingga dapat mengurangi stres," ujarnya di sela peluncuran.

Bicara harga, Zero Motorcycles termurah dibanderol dengan harga Rp180 juta dan termahal Rp359 juta. Semua harga yang ditawarkan memiliki status off the road. Selain itu, seluruh line up Zero Motorcycles hadir dengan garansi selama lima tahun, atau setara 50 ribu kilometer.

Lantas bagaimana sensasi berada di balik kemudi Zero?

Baru-baru ini VIVA.co.id mendapatkan kesempatan untuk menjajal performa, serta kelebihan dari motor tersebut. Kebetulan, motor yang didapat redaksi otomotif yakni beripe SR ZF 12.5 yang dibanderol Rp309 juta.

Untuk pengetesan, kami lakukan di Kawasan Industri Pulogadung, mengingat lokasi yang dekat dengan kantor, serta suasana jalan yang mumpuni untuk melakukan pengetesan. Reporter yang ditugaskan kali ini bernama Dian Tami Kosasih, didampingi Redaktur Otomotif VIVA.co.id, Krisna Wicaksono.

Berikut ulasannya:

Dari tampilannya, Zero SR tidak jauh berbeda dengan motor sport yang banyak beredar di Indonesia.  Motor ini didesain tanpa fairing dan dilengkapi lampu depan yang bentuknya menyerupai Yamaha V-ixion terbaru.

Namun, untuk urusan bobot, Zero SR beratnya kurang lebih sama dengan motor gede (moge) berkapasitas 600cc, yakni 188 kilogram. Yang membuat bobot motor ini cukup berat adalah baterai Z-Force jenis lithium-ion berkapasitas 12,5 kilo watt hours (kWh).

Berbeda dengan motor pada umumnya, Zero SR menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Motor yang digunakan mampu menghasilkan tenaga sebesar 67 daya kuda.

Meski tenaganya tidak besar, namun motor ini memiliki torsi hingga 144 Newton meter, menjadikannya sangat agresif saat berakselerasi. Tentunya, rasa ngeri saat mengendarai ada, namun tetap sedap jika merasakan sensasi yang didapat.

Toyota Calya Bisa Dijajal di GIIAS

Untuk menjalankan motor ini, pengendara cukup memutar kunci kontak ke posisi on dan memutar tuas gas. Zero SR menawarkan sensasi yang berbeda dalam hal berkendara. Anda tidak akan mendengar suara nyaring hasil pembakaran mesin. Motor listrik yang digunakan hanya mengeluarkan suara dengungan halus, saat dipacu dalam kecepatan tinggi.

Pengendara dapat memantau kecepatan melalui panel instrumen berukuran kecil yang ada di bagian atas lampu depan. Panel ini juga menampilkan kapasitas baterai yang tersedia, jarak tempuh dan beberapa informasi lainnya.

Meski tidak mengeluarkan suara, namun performa motor ini tidak perlu diragukan lagi. Kecepatan 80 kilometer per jam dapat diraih dengan mudah, dalam hitungan kurang dari lima detik.

Zero menyediakan tiga pengaturan performa, sesuai kebutuhan pengendara, yakni eco, sport, dan custom. Pemilik motor juga bisa memantau status motor melalui aplikasi yang tersedia pada smartphone, yang terhubung secara nirkabel menggunakan bluetooth.

Saat pengujian konsumsi listrik, tercatat Zero SR menghabiskan 25 persen daya untuk menempuh jarak sejauh 50 kilometer. Artinya, motor ini hanya perlu diisi ulang tenaga listriknya setiap dua hari sekali.

Zero SR memerlukan waktu lebih dari delapan jam untuk mengisi ulang baterai hingga penuh. Jika menggunakan tambahan alat pengisi baterai, waktu pengisian bisa dipersingkat hingga lebih dari 50 persen.



Selanjutnya>>> Lima fakta motor listrik Zero...

Tampang Bengis Motor Listrik Zero Usai 'Ditelanjangi'


Lima fakta motor listrik Zero

Selain tidak mengeluarkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan, motor Zero juga memiliki beberapa kelebihan lain, yaitu:

1. Motor listrik Zero tidak membutuhkan banyak servis. Berbeda dengan mesin bahan bakar, motor listrik Zero hanya memakai satu motor listrik yang langsung terhubung ke roda belakang melalui belt. Tidak ada oli atau busi yang perlu diganti.

2. Harga belt untuk menggerakkan roda belakang jauh lebih murah dibanding motor gede (moge) lainnya. Harga pasaran belt motor Zero adalah sekitar US$70-80, atau setara dengan Rp1-1,2 juta, dan dapat digunakan hingga jarak 50 ribu kilometer.

3. Motor Zero tidak menggunakan transmisi. Motor listrik langsung terhubung ke roda belakang melalui belt. Artinya, tidak banyak energi yang terbuang dari motor.

4. Pemilik dapat memasang aplikasi khusus pada ponsel mereka untuk mengatur karakter mesin. Antara ponsel dan motor Zero dihubungkan secara nirkabel menggunakan teknologi Bluetooth.

5. Garansi motor Zero adalah dua tahun. Khusus untuk baterai, garansi diberikan selama lima tahun atau jarak 500 ribu kilometer.

Berapa sekali isi baterai sepeda motor listrik?

Motor listrik milik Zero terdiri dari beberapa tipe dan kapasitas baterai. Untuk tipe SR, tersedia baterai berjenis lithium-ion dengan kapasitas maksimal 12,5 kilo watt hours (kWh) dan 15,3 kWh.

Muncul pertanyaan, berapa lama dan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mengisi ulang baterai tersebut?

Jika dihitung dari tarif dasar listrik (TDL) untuk kapasitas 1.300 Watt ke atas, harga per satu kWh adalah sekitar Rp1.500. Dari data spesifikasi motor, didapat bahwa kapasitas normal baterai adalah sebesar 11 kWh (Zero SR 12,5 kWh).

Dalam data spesifikasi juga tercantum besaran daya listrik yang digunakan untuk mengisi ulang baterai, yakni 1,3 kW atau 1.300 Watt. Jika angka 11kWh dibagi dengan 1,3 kWh, akan didapat waktu lama pengisian baterai, yakni sekitar 8,5 jam.

Untuk biayanya, maka harga per kWh dikalikan dengan lamanya waktu pengisian, yaitu Rp1.500 dikali 8,5 jam, yang jumlahnya adalah Rp12.750.

Dengan kapasitas baterai 11 kWh, motor ini mampu menempuh jarak kurang lebih 200 kilometer (km). Artinya, hanya butuh Rp12.750 untuk menempuh jarak 200 km, atau kurang lebih Rp63 untuk tiap kilometernya.

Sebaga perbandingan, Kawasaki Ninja 250 memiliki konsumsi bahan bakar satu liter untuk tiap 25 km. Jadi untuk menempuh jarak 200 km, diperlukan bensin Pertamax sebanyak delapan liter.

Jika harga Pertamax Rp9.000 per liter, pengendara harus membayar Rp72 ribu untuk mencapai jarak 200 km, atau sekitar Rp360 untuk tiap kilometernya.

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya