Mudik Naik Motor, Kenali Jam-jam Tubuh Rawan 'Drop'

Pemudik Motor Karawang
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S Jusuf

VIVA.co.id – Meski dilarang karena dinilai membahayakan keselamatan, namun masih banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik. Mudik pakai sepeda motor dianggap lebih murah ketimbang menggunakan moda transportasi lainnya seperti bus, pesawat dan kereta api.

Lonjakan Kasus COVID-19 Usai Lebaran, Menkes Siapkan Kondisi Terburuk

Bagi pemudik yang ingin menggunakan sepeda motor, ada baiknya mengikuti sejumlah tips yang diberikan Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu. "Pertama rencanakan perjalanan, kalau jarak jauh lebih baik dikombinasi pakai kendaraan lain. Jadi jarak naik motor lebih pendek," kata Jusri kepada VIVA.co.id di Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.

Kedua, lakukan servis motor di bengkel dengan aturan waktu dua minggu sebelum perayaan hari Lebaran. Biasanya, kata dia, mekanik melakukan pengerjaannya lebih maksimal. Sementara jika servisnya dekat-dekat dengan waktu Lebaran, biasanya bengkel ramai, dan kualitas mekanik menjadi menurun.

Jelang Lebaran, Ini Pesan Gubernur Jabar untuk Pemudik

Ketiga, tak membawa barang secara berlebihan. Jika membawa anggota keluarga, hendaknya istri dan anak menggunakan moda transportasi lain. "Sehingga tidak membahayakan perihal kestabilan motor," tuturnya.

Keempat, gunakan jaket atau baju yang menyerap keringat. Dia menyarankan pemotor menggunakan jaket berbahan denim atau jeans dan helm aman. "Yang aman pakai helm full face. Half face tidak masalah tapi untuk yang lebih amannya pakai helm full face, kita tidak tahu bagaimana situasi jalan seperti apa," ujarnya.

6 Rekomendasi PDPI, Jangan Mudik untuk Tekan Penularan COVID-19

Disarankan perjalanan mudik dilakukan sehabis Subuh atau sebelum matahari terbit. Karena saat itu kondisi tubuh masih dalam kondisi optimal. Kata Jusri ada jam-jam tubuh pengendara rawan drop, yakni di atas pukul 09.00 pagi. "Jam 10.00 sampai jam 12.00, biasanya sudah mulai drop tuh," ujarnya.

Maka itu waktu mudik sebaiknya dilakukan tak lebih dari delapan jam di bulan Ramadan. Bila itu terjadi, pemudik harus memerhatikan jam istirahat. "Ada pola istirahat yang direkomendasikan ketika mudik. Istirahat pertama dilakukan setiap perjalanan 90-120 menit, lalu istirahat kedua, ketiga dan keempat dilakukan setiap 60-90 menit perjalanan. Usahakan istirahat sekaligus, istirahat sekitar 15 menit," katanya. (ren)

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito

Satgas COVID-19: Efek Mudik Lebaran Baru Terlihat 2-3 Minggu Lagi

Efek perkembangan kasus COVID-19 dari libur panjang Idul Fitri dan mudik lebaran baru tampak dua atau tiga minggu kedepan

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2021