- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Besarnya permintaan sepeda motor menjelang Lebaran, menjadi berkah tersendiri bagi para agen pemegang merek otomotif di Tanah Air. Jenama motor yang paling tebal penjualannya, yakni Honda.
Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) per Mei 2017 menyebutkan, PT Astra Honda Motor berhasil mendistribusikan produk-produknya sebanyak 394.751 unit.
Sementara itu, bulan sebelumnya, April 2017, distribusi yang dicapai 274.155 unit. Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya mengatakan, kenaikan signifikan ditopang adanya momentum jelang Lebaran. Di mana, banyak masyarakat yang membutuhkan kendaraan seperti sepeda motor untuk digunakan berbagai keperluan.
"Tiap bulan Mei kita naik signifikan, kurang lebih 10-15 persen. Jadi, memang menjelang Lebaran. Dua tahun ini, kita lumayan baik ya," kata Thomas kepada wartawan, di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta.
Dari angka tersebut, segmen matik masih menjadi kontributor utama. Berbeda dengan jenis sport yang terperosok 30 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
"Segmen paling besar tetap skutik (skuter matik). Kalau dibandingkan tahun lalu, skutik memang growing kurang lebih growing-nya 23 persen matiknya, peningkatan. Bebek itu dibanding Mei tahun lalu sekitar tujuh persen. Sport-nya turun sampai 30 persen dibanding Mei tahun lalu," ungkap Thomas.
Motor jenis sport mengalami penurunan, karena daya beli yang turun, serta perubahan kebutuhan konsumen. Berbeda dengan tahun 2014 dan 2015. Bukan cuma di 2017, saja, kondisi serupa sudah dirasakan sejak tahun lalu. "Sekarang lebih banyak yang daily use, fungsional, lebih simpel, mungkin harganya lebih terjangkau, makanya matik masih tumbuh signifikan," kata dia.
Sepanjang Januari - Mei 2017, AHM sudah berhasil mendistribusikan sepeda motor secara total sebanyak 1.786.443 unit. Angka ini memang turun dua persen ketimbang tahun lalu. Tetapi, AHM optimistis penjualan hingga akhir tahun dapat sesuai target, sehingga tak ada revisi pencapaian. "Total pasar tahun ini sama. Kita prediksi sama dengan tahun lalu, bisa 4,3 - 4,5 juta unit untuk tahun ini. Tidak ada revisi dari target," kata Thomas. (asp)