Banyak Motor Listrik Terbakar, Ini Komentar Honda

Motor listrik Honda EV Neo.
Sumber :
  • Yasin Fadilah/VIVA.co.id

VIVA – Seiring perkembangan teknologi, tak dapat dipungkiri kendaraan listrik khususnya roda dua kini semakin berkembang. Karena hal tersebut, perusahaan otomotif dunia kini saling berlomba-lomba menghadirkan produk baru.

Wow! Sri Mulyani Anggarkan Rp 966 Juta untuk Pengadaan Mobil Listrik Eselon I

Meski demikian, ada hal yang harus diwaspadai karena bisa saja motor listrik justru menjadi ancaman mengerikan, seperti dilansir Straitstimes.

Tahun ini kebakaran yang melibatkan perangkat mobilitas pribadi atau personal mobility devices dan sistem kelistrikan kendaraan yang disebabkan penggunaan baterai yang murah pada beberapa perangkat ternyata meningkat.

Menperin: Bantuan Rp 7 Juta Beli Motor Listrik untuk Dorong Produktivitas UMKM

Fakta terbaru dari Singapura, telah terjadi tiga kebakaran pada kendaraan listrik pada bulan lalu. Khusus minggu ini saja, terdapat dua kali kasus serupa. Kasus tersebut tentu saja harus dipikirkan matang-matang bagi pembuat regulasi dalam menyambut motor listrik.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya mengatakan, pengembangan motor listrik diperlukan fokus dari sisi keamanan.

Menperin Usulkan Tiga Opsi Kebijakan untuk Insentif Mobil Listrik

"Dalam pengembangan motor listrik, sangat diperlukan fokus penuh pada faktor safety," katanya kepada VIVA.co.id.

Terkait pengembangan motor listrik yang sedang dilakukan pihaknya, Thomas menegaskan bila Honda melakukan pengembangan dari segala aspek, termasuk habit pengendara di setiap negara, cuaca dan infrastruktur.

"Terkait dengan study dan pengembangan motor listrik, kami melakukan integrasi setiap aspek dari performance, durability dan sebagainya. Termasuk yang paling penting adalah safety baik dr sisi penggunaan dan charging baterai serta yang penting juga pengolahan dari limbah baterai ini," ujarnya.

Sebagai informasi, kasus yang melibatkan motor listrik terjadi pada pemuda berusia 23 tahun bernama Ridwan Ithnin yang menderita luka bakar hingga 45 persen setelah sebuah skuter yang ditungganginya meledak. Kecelakaan juga menimpa sebuah keluarga untuk menyelamatkan bayi lima tahun dari kebakaran yang ditimbulkan dari sepeda listrik yang tengah dicas.

Dari data Singapore Civil Defence Force (SCDF), ada 31 kasus kebakaran yang melibatkan perangkat mobilitas pribadi seperti skuter listrik atau sepeda listrik selama periode Januari hingga September. Padahal di tahun sebelumnya hanya terjadi 19 kasus. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya