- nehandnews
VIVA – Belakangan ini ada beberapa kasus kendaraan yang terbakar, ketika sedang digunakan di jalan raya. Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena sebagian dari unit itu relatif masih muda usia pakainya.
Ada yang beranggapan, bahwa peristiwa tersebut diakibatkan oleh kualitas kendaraan yang kurang baik. Namun menurut 4 Wheel, 2 Wheel and Marine Service Director PT Suzuki Indomobil Sales, Riecky Patrayudha, yang biasanya terjadi adalah munculnya hubungan pendek arus listrik.
Menurutnya, semua sistem pada kendaraan sudah didesain dan diuji sesuai kemampuannya. Pemasangan dan kapasitas komponen kelistrikan pun dirancang khusus, agar saat terjadi kegagalan pada sistem kelistrikan tidak terjadi hubungan pendek arus listrik yang dapat menyebabkan mobil terbakar.
Meski demikian, ia mengakui bahwa ada beberapa kendaraan yang ditambahkan aksesori, sehingga beban listriknya bertambah. Untuk mencegah munculnya korsleting, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Cara Bikin Ban Seperti Baru
“Sekring yang terpasang jauh dari sumber listrik dan terminal konektor yang longgar juga dapat mengakibatkan panas berlebih, dan menimbulkan percikan api,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Selasa 28 Juli 2020.
Selain korsleting, Riecky menjelaskan bahwa ada beberapa faktor lainnya yang bisa memicu munculnya api dari dalam mobil. Seperti tutup pengisian oli yang tidak rapat, dan lupa mencabut powerbank saat mobil diparkir dalam waktu lama.
“Saat mesin hidup, cipratan oil yang keluar dari lubang pengisian oli berpotensi menetes ke knalpot yang panas, dan dapat mengubah percikan oli tersebut menjadi api. Hindari mengisi daya powerbank jika mobil akan ditinggalkan dalam waktu yang lama, karena dapat menyebabkan konsleting pada baterai dan berpotensi meledak,” tuturnya.
