Tips Agar Klakson 'Telolet' Tetap Nyaring dan Awet

Klakson telolet.
Sumber :
  • Yasin Fadilah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Beberapa pemilik mobil kerap merasa kurang puas dengan suara klakson bawaan pabrik. Itu sebabnya mereka memutuskan untuk mengganti dengan produk aftermarket, termasuk salah satunya klakson ‘telolet’.

Mengancam Nyawa, Kemenhub Bakal Cabut Klakson Telolet Bus Jika Ditemukan di Jalanan

Lantangnya suara klakson aftermarket bisa didapat lantaran adanya tambahan relay, yang berfungsi sebagai penyalur arus listrik dengan daya lebih tinggi.

Namun, meski marak digunakan oleh sebagian pengendara, klakson aftermarket memiliki kelemahan juga. Hal itu diungkapkan penggawa toko aksesori Vation Cars, Agung.

Catat! Bus dan Kendaraan Pakai Klakson Telolet Bakal Ditindak Aparat

"Tentu akinya lebih boros. Makanya digunakan relay, untuk membuatnya lebih irit," kata Agung saat berbincang dengan VIVA.co.id, Rabu 21 Desember 2016.

Selain itu, jika menggunakan klakson ‘telolet’, butuh ruang yang cukup lapang di kompartemen mesin.

Bahaya Tersembunyi di Balik Klakson Telolet

Pasalnya, klakson ‘telolet’ didesain untuk membuat suara lebih lantang dari versi biasanya, sehingga butuh corong berukuran panjang.

"Biayanya juga tak murah. Mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1,2 juta," ujarnya.

Terakhir, penggunaan klakson telolet yang terlalu sering akan membuat daya tahannya berkurang.

"Jangan digunakan terlalu sering. Apalagi bila suaranya keras dan bagus, jadi orang suka membunyikan berkali-kali. Itu tidak disarankan,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya