- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – Membayar barang dengan sistem angsur atau dikenal dengan nama kredit memang dianggap memudahkan pembeli. Hal ini juga berlaku ketika seseorang hendak membeli mobil dengan bekas pakai.
Meski demikian, tidak semua mobil bekas pakai bisa dibayar dengan sistem ini. Menurut Amin, pedagang mobil bekas dari showroom Isanva Mobil, mobil dengan tahun yang lebih muda lebih mudah disetujui proses kreditnya dibandingkan dengan mobil keluaran lama.
"Kalau mobil yang usianya sudah di atas 10 tahun, pihak leasing pasti lihat dulu. Enggak semua perusahaan bisa terima saat orang mau ajukan kredit," kata Amin saat ditemui VIVA.co.id di MGK Kemayoran, Jakarta.
Kebanyakan pelanggannya, kata Amin, membeli mobil bekas dengan membayar uang muka antar 20-40 persen dari harga jual mobil yang ditawarkan. Selain uang yang dikeluarkan lebih sedikit, konsumen juga dimudahkan saat pengurusan surat-surat dan mobil disertai dengan asuransi.
Hal ini berbeda dengan membeli mobil bekas secara tunai. Harga yang ditawarkan memang lebih murah, tetapi konsumen harus mengurus balik nama kendaraan dan mobil yang sudah dibeli tidak dilengkapi asuransi kendaraan.
"Biasanya DP sedang, nah itu uang sisanya bisa mereka putar lagi. Kalau pengalaman saya, konsumen beli kredit itu bukan dia enggak mampu, tapi mempermudah mereka aja," kata dia.
Sementara itu, Tanti pedagang mobil bekas dari showroom Jordy Mobil menyarankan agar konsumen yang hendak membeli mobil bekas dengan cara kredit memilih mobil tahun muda. Langkah ini dilakukan agar konsumen tak mengalami kerugian.
"Pertama pilih mobilnya dulu mau merek dan model apa kemudian tahunnya, itu baru bisa hitung harga dan bunga. Tapi gini, kalau orang beli mobil bekas tahun muda, kemudian bayarnya kredit, pasti lebih untung. Ini dengan catatan, waktu kreditnya di angka 2 sampai 4 tahun, itu dia dapat hitungan harga pas," ujar dia. (ren)
