Evaluasi Debat Pilpres Pertama, KPU Pertimbangkan Perubahan Format

Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 20
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan menjelaskan, pihaknya kemungkinan akan lebih mengaktifkan peran para panelis, agar bisa langsung terlibat aktif di debat Pilpres putaran kedua nanti.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Namun, Wahyu mengaku bahwa KPU sebelumnya juga akan mengevaluasi format dan mekanisme debat putaran kedua, demi memastikan apakah para panelis itu akan terjun langsung untuk menanyai kedua paslon capres-cawapres tersebut.

"Dimungkinkan (mengaktifkan peran panelis). Tapi dengan mekanisme dan format debat yang akan diatur lagi nanti, dengan moderator pun sebenarnya masih memungkinkan untuk lebih mendramatisir lalu lintas perdebatan itu," kata Wahyu di kawasan Guntur, Jakarta Selatan, Minggu 20 Januari 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Terkait soal moderator, Wahyu pun mengaku bahwa hal itu baru akan dipastikan setelah format dan mekanisme untuk Debat Pilpres putaran kedua,, sudah disepakati oleh KPU bersama tim dari masing-masing kubu paslon.

"Itu sangat tergantung format debat yang akan kita perbaharui. Tentu saja ke depan kita punya komitmen agar debat itu menjadi lebih baik, substansial, mengedukasi, tapi juga lebih menarik," ujarnya menjelaskan.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Saat ditanya soal banyaknya kegaduhan di sekitar panggung debat akibat ulah kedua pendukung paslon capres-cawapres tersebut, Wahyu mengaku bahwa pengurangan dan pembatasan penonton di sekitar panggung debat merupakan sebuah keniscayaan.

"Pengurangan (jumlah pendukung di arena debat) dimungkinkan, tapi lebih kepada pengaturan agar tamu undangan itu lebih tertib dalam menyaksikan debat. Karena kalau rakyat terganggu saat menyimak debat tersebut, maka sebenarnya salah satu tujuan debat itu tidak tercapai," kata Wahyu.

"Debat ini kan salah satu metode kampanye yang difasilitasi KPU, agar paslon dapat menyampaikan visi, misi dan programnya. Tapi di lain pihak, masyarakat juga akan mengetahui visi misi pasangan calon dan performa masing-masing, sehingga debat ini menjadi referensi penting bagi masyarakat," ujarnya. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya