Polri Tepis Tengara Intervensi Muktamar Pemuda Muhammadiyah

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA – Kepolisian Republik Indonesia menepis kecurigaan atau tudingan bahwa aparat penegak hukum berusaha mengintervensi penyelenggaraan Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta pada 25-28 November 2018.

Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Gibran Ucapkan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024

Kalau kecurigaan itu gara-gara aparat memeriksa persiapan Muktamar, Polri berdalih, sesungguhnya itu cuma prosedur pemeriksaan standar, misal mendata jumlah peserta yang akan hadir.

"Paling tidak siapa saja yang berangkat, siapa-siapa yang mewakili daerah tersebut, itu menjadi hal yang biasa," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di kampus Universitas Borobudur, Jakarta, pada Kamis, 18 Oktober 2018.

Airlangga: Kader Golkar Siap Ditempatkan di Legislatif maupun Eksekutif

Prosedur semacam itu, kata Setyo, tentu tidak tepat kalau dianggap sebagai upaya mengintervensi, apalagi untuk kepentingan pemilu tahun 2019. "Kalau kita (Polri dianggap) intervensi, saya kira tidak; tidak memilih satu atau menggiring salah satu calon."

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyurati Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk mengklarifikasi rumor intervensi pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah. Surat dikirimkan pada 17 Oktober dan sudah diterima Mabes Polri.

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo "The New Sukarno"

Surat itu permohonan klarifikasi menyusul pernyataan Ketum Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengungkap soal dugaan intervensi polisi terkait Muktamar Pemuda Muhammadiyah pada akhir November. Dia tak mau Pemuda Muhammadiyah dipolitisasi.

"Seperti teman-teman ketahui, posisi saya sebagai koordinator juru bicara tim Prabowo-Sandi itu tidak terkait dengan posisi lain saya sebagai Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah," katanya, menjelaskan statusnya kini.

Dia mengingatkan, posisinya sebagai pemimpin Pemuda Muhammadiyah mesti dipisahkan dengan aktivitasnya dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi tak memihak kandidat mana pun.

"Jadi, tidak ada kaitannya posisi saya sebagai jubir dan pendukung Prabowo-Sandi dengan posisi saya sebagai Pemuda Muhammadiyah," kata Dahnil di Markas Polda Metro Jaya pada 16 Oktober.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya