Gerindra Klaim Ikut Pikirkan Nasib Partai Koalisi di Pileg

 Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Muzani
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku juga memiliki kepentingan agar partai-partai koalisinya memiliki banyak kursi di parlemen. Sebab, nantinya partai koalisi yang akan mengamankan kebijakan Prabowo Subianto bila menang pilpres.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Makanya Sandi kami wakafkan untuk memberikan support kepada partai-partai non Gerindra. Di kami ya, supaya, kan kami juga punya kepentingan bagaimana PAN kursinya banyak, PKS kursinya banyak, Demokrat kursinya banyak. Karena ketika takdir Prabowo jadi presiden, mereka-mereka lah yang mengamankan posisi kebijakan Pak Prabowo di parlemen, sebagai pengusung utama," kata Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 13 November 2018.

Ia menambahkan, kalau kemudian basis dukungan parlemennya rendah, tentu nantinya akan kerepotan. Karena itu, Gerindra tentu tak akan tinggal diam terhadap elektabilitas partai-partai itu.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Di sana juga sama, didapat hanya oleh PDIP. Ya, ini bukan sesuatu yang kami maksudkan dengan mencalonkan 2019 ganti presiden," kata Muzani.

Ia mengingatkan, saat pembahasan RUU Pemilu, Gerindra memperjuangkan syarat ambang batas presiden nol persen. Tapi, mayoritas ingin 20 persen.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Dan bukan sesuatu yang dibayangkan coattail effect itu akan mengarah kepada partai yang bisa mengusung pasangan calon presiden atau wakil presiden, enggak pernah kebayang. Tapi, kalau kemudian ini sebagai sebuah kenyataan harus dihadapi, ya takdirnya sudah begitu, mau gimana lagi," kata Muzani.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024