Jokowi Pede Survei di Sumsel akan Tembus Melebihi 50 Persen

Capres nomor urut 01, Joko Widodo
Sumber :
  • FOTO: Agus Suparto

VIVA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengakui dirinya dan Ma'ruf Amin masih kalah dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sumatera Selatan. Posisi kalah di Sumsel itu karena di antaranya masih ada persoalan yang tak bisa dijelaskan dengan baik ke masyarakat.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Memang saat survei yang terakhir di sini angkanya memang baru di angka 37 persen," jelas Jokowi, saat menghadiri pelantikan Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf di The Sultan Convention Center, Palembang, Sumsel, Minggu 25 November 2018.

Menurutnya, dalam politik itu hal wajar. Tidak semua survei, selalu bisa tinggi di setiap daerah.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Namun, dengan menjalankan kampanye door to door maka menurut Jokowi, elektabilitas itu bisa terus diangkat.

"Saya melihat dengan kita berkumpul bertemu pagi ini, saya akan survei lagi di akhir Desember, saya yakin kita sudah di atas 50 persen," katanya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Dia menegaskan dengan survei yang masih rendah di Sumsel, tak perlu berkecil hati. Bagi dia, hal ini menjadi pemicu semangat.

"Angka-angka seperti ini pemacu semangat, enggak usah kaget, biasa saya," katanya.

Jokowi kembali menjelaskan, bagaimana saat ia menang di Solo pada Pilkada 2004-2005. Dia bukan orang terkenal, dibanding saat itu calonnya dari incumben dan ketua Kadin. Namun, karena model kampanye tidak jadul seperti pasang baliho tapi door to door, ia menang.

Untuk wilayah Sumatera, termasuk Sumatera Selatan, dua masalah adalah harga karet yang anjlok dan CPO kelapa sawit.

Untuk sawit, ada 42 juta ton yang diproduksi dan sangat besar. Tapi, jelas Jokowi, ini adalah masalah global yang tidak mudah. Eropa masih melakukan kampanye hitam sehingga hasil sawit Indonesia susah masuk. Di India, juga dihambat lantaran di negeri itu juga memproduksi yang serupa walau dari bunga matahari.

"Ada sesuatu yang memang harus kita benahi. Salah duanya masalah sawit dan karet. Dan supaya disampaikan pada petani bahwa kita betul-betul sangat serius tapi tidak mudah mencarikan solusi karena menyangkut jumlah yang sangat besar sekali," jelas Jokowi.

Turut hadir mendampingi Jokowi di Sumsel adalah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Sumsel Herman Deru, mantan Gubernur Sumsel Alex Noordin.

Selain itu, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Seskab Pramono Anung.
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya