Curiga 31 Juta DPT Siluman, Tim Prabowo Siap Pelototi Setiap TPS

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (tengah), Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal (kanan), dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (kiri) yang tergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno kembali menyampaikan kritik soal isu penambahan 31 juta daftar pemilih tetap (DPT). Penambahan DPT yang disodorkan Kementerian Dalam Negeri ke Komisi Pemilihan Umum ini dinilai sebagai data siluman.

Kenang Jenderal Wismoyo, Prabowo: Ajaran Beliau Bawa Saya Sampai Mendapat Mandat Rakyat

Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menekankan, sebelumnya KPU melalui rapat pleno sudah menetapkan jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 185 juta pemilih.

"Penambahan DPT sebanyak 31 juta ini harus kita pertanyakan. Karena sebelumnya KPU sudah menetapkan jumlah DPT," kata Priyo kepada wartawan, Sabtu, 8 Desember 2018.

Surya Paloh Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem Jadi Gabung Koalisi?

Menurut Priyo, penambahan jumlah DPT yang disodorkan Kemendagri memang menimbulkan pertanyaan. Sebab, penambahan DPT itu tak melalui mekanisme sinkronisasi daftar penduduk potensial pemilihan atau DP4. Hal ini pun memantik perdebatan.

"Data 31 juta itu berpotensi kecurangan, dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini bisa menjadi suara siluman yang dapat merugikan," tuturnya.

Jusuf Kalla Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Terima Kenyataan

Priyo meminta, agar selain BPN, tim relawan juga dapat mengawasi potensi kecurangan dari penambahan DPT tersebut. "Bila perlu dipelototi, awasi di setiap TPS-TPS," jelasnya. (ase)

Baca: Koalisi Prabowo Curiga 31 Juta Data Baru 'Diselundupkan' Kemendagri

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Prabowo Makin 'Gemoy' Kuasai Parlemen Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut bakal mendapatkan keuntungan besar apabila merangkul PKB dan Nasdem masuk ke koalisi pemerintahan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024