Fadli Zon Temui Emak-emak Pemilik Baliho Raksasa Prabowo-Habib Rizieq

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon (kiri) dan Habibah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Video viral Habibah (76 tahun), emak-emak yang beraksi salam dua jari usai memasang dua spanduk raksasa bergambar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Habib Rizieq Shihab di depan rumahnya menjadi sorotan. Salah satunya dari Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mendadak mendatangi rumah Habibah di Jalan Dr Soetomo nomor 53 Kota Semarang, Jumat, 21 Desember 2018.

Ia tiba di rumah Habibah sekitar pukul 11.00 WIB dan tampak langsung masuk ke rumah lantai dua itu. Obrolan antara Fadli dengan Habibah berserta suaminya, Muhammad Aminullah (75 tahun), berlangsung tertutup.

Suami Sandra Dewi Tersandung Korupsi Timah, Aiman Senang Kasusnya Disetop 

Usai pertemuan itu, Fadli mengaku bahwa dirinya telah lama mengenal kedua warga Semarang itu sejak 1998 silam. Kedatangannya untuk melihat lebih dekat permasalahan yang dihadapi Habibah.

Menurutnya, sikap Habibah dengan mamasang spanduk dan mengampanyekan paslon nomor urut 02 di depan rumahnya adalah bentuk kebebasan berdemokrasi.

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

"Ini kan baru ramainya berita itu. Kita baru saksikan bagaimana Bu Habibah memasang baliho besar Prabowo-Sandi di rumahnya dan viral," kata Fadli.

Fadli menyayangkan adanya dugaan diskriminasi dengan pencopotan baliho yang terjadi sebelumnya. Berdasarkan pengakuan Habibah, pencopotan baliho sebelumnya dicopot paksa oleh Satpol PP.

"Ini bagian demokrasi. Boleh beda sikap (politik) dan pendapat. Tapi tidak boleh diskriminasi. Karena latar belakang pemasangan baliho karena ada penurunan atau pencopotan spanduk sebelumnya. Itu di pekarangan sendiri, di pagar sendiri, " katanya.

Spanduk raksasa Prabowo-Sandi dan Habib Rizieq Shihab

Kata Fadli, justru kejadian pencopotan baliho di rumah Habibah sebelumnya adalah tindak pidana. Karena menurutnya tidak ada aturan yang melarang warga memasang spanduk di tempat tinggal masing-masing.

"Maka semangat Bu Habibah ini malah menjadi inspirasi bagi kami pendukung Pak Prabowo-Sandi bisa memasang sendiri di rumah masing-masing, di dalam pagar, di gang depan rumah, di kampung," katanya.

Sementara itu, Habibah mengaku kejadian pencopotan baliho di rumahnya terjadi pada 2014. Saat itu, spanduk yang dipasang di pagar diangkut Satpol PP. Perempuan yang mengaku loyalis Prabowo itu juga menyebut pada 13 Desember 2013, spanduk dukungan jenis MMT di gedung tempat berkumpul Emak-emak Srikandi Merah Putih tepatnya di Jalan Brigjen Katamso, juga dicopot.

Atas alasan itu, Habibah kembali memasang poster, kali ini berbentuk baliho dengan rangka besi permanen di balik pagar berukuran 4x3 meter dan 4x4 meter. Baliho pertama bergambar Prabowo-Sandi dengan tulisan Adil Makmur NKRI dan yang kedua gambar Habib Rizieq Shihab dengan tulisan "Persatuan Ummat Untuk NKRI"

"Saya jengkel, kalau saya pasang baliho dicekrek (dicopot). Makanya ini saya pasang permanen dengan besi penyangga. Saya juga biayai sendiri baliho ini," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya