- ANTARA FOTO/Umarul Faruq
VIVA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) satu persatu bangkrut dan menuju kehancuran pada rezim pemerintahan saat ini. Pernyataan Prabowo ini kemudian dijelaskan cawapresnya, Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandi mengatakan, ucapan Prabowo bukanlah omong kosong. Tetapi, Prabowo menyatakan hal tersebut berdasarkan data dan fakta yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Semua yang disampaikan Pak Prabowo itu berbasiskan data, dan silakan saja Kementerian BUMN maupun pemerintah untuk membeberkan data yang sama-sama kita yakini bahwa keadaan BUMN sekarang ini ada dalam posisi kurang baik," kata Sandi usai acara British Chamber of Commerce (Britcham) 2019 Presidential Series, di Ayana Midplaza, Sudirman, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.
Sandi mengatakan, kondisi BUMN bisa seperti sekarang diduga karena pemerintah banyak membebankan tugas politik. Maka itu, BUMN terbebani sehingga tak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan menuju ke arah kehancuran.
"Pak Prabowo dan saya murni berdasarkan data-data yang digunakan dan memang BUMN banyak digunakan untuk kebijakan-kebijakan yang akhirnya memberatkan BUMN itu sendiri dan akhirnya BUMN tidak dikelola dengan profesional," ujar Sandi.
Sandi berjanji bila terpilih memimpin Indonesia bersama Prabowo akan menjadikan BUMN sebagai benteng perekonomian rakyat yang akan dikelola secara profesional dan bebas dari politik.
"Tidak ada titipan-titipannya dan kita pastikan bahwa BUMN itu alat negara. Bukan alat rezim, bukan untuk melanggengkan suatu kekuasaan. Tetapi justru memberikan yang terbaik kepada masyarakat seperti lapangan pekerjaan," tuturnya. (ase)
NasDem Belum Jelas Oposisi atau Gabung Pemerintah, Cak Imin: Mau Nanya Itu Sungkan
Partai Nasdem mengakui bahwa belum bisa menentukan sikapnya dalam bergabung atau tidaknya ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
