- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA – Peneliti (lembaga Ilmu Penelitian Indonesia) LIPI, Syafuan Rozi Soebhan mewanti-wanti masyarakat dengan adanya uang dadakan yang dibagian oleh calon legislatif jelang Pemilu serentak yang digelar 17 April mendatang.
Syafuan menyampaikan, untuk mengetahui persoalan dialami masyarakat, para caleg seharusnya menyambangi daerah pemilihannya secara langsung, bukan dengan mengandalkan serangan fajar atau membagikan uang melalui tim suksesnya.
“Kita tidak mau mencari kucing dalam karung karena dibayar, dia (caleg) hibur kita selama kampanye tapi lalu meninggalkan kita dengan kemacetan, pengangguran, jalan yang gelap, sampah di mana-mana, kejahatan luar biasa, narkoba,” ujar Syafuan di Jakarta, Senin 21 Januari 2019.
Syafuan yang juga Direktur Riset dan Kebijakan Lembaga Kajian, Pengembangan dan Partisipasi Masyarakat ini meyakini masyarakat mulai cerdas dalam menyikapi pesta demokrasi. Masyarakat, khususnya generasi milenial tak serta merta akan menerima uang dari para caleg.
“Nah itu masyarakat mulai sadar untuk jangan mau terima DP. Terima DP nanti di belakang hari kita tidak diurus. Tapi kalau milih orang yang tepat, yang benar, dia akan urus 5 tahun ke depan bagaimana jalan kita itu bagus, dari kualitas jalannya, drainase dan lainnya,” kata Syafuan.
Ahmad Sahroni selaku caleg petahana dari NasDem, mengingatkan masyarakat untuk arif memilih wakil rakyat yang memperhatikan daerah pemilihannya.
“Uang memang penting, bohong kalau kita tidak butuh uang, apapun sekarang membutuhkan uang, apalagi di ibu kota. Tapi jangan juga kita diperbudak oleh uang sampai membutakan mata kita memilih wakil rakyat yang hanya mau dipilih tapi tidak mau memperhatikan dapil setelah terpilih,” kata Sahroni. (EP)