TKN Jokowi Anggap Hasil Survei Puskaptis untuk 'Lucu-Lucuan' Pemilu

Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga di Debat Perdana.
Sumber :
  • tvOne

VIVA –  Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tak menanggapi serius hasil survei yang baru dirilis Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). TKN hanya melihat rekam jejak lembaga survei itu yang dinilai tak kredibel.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Pada Pilpres 2014 Puskaptis pernah menyatakan pasangan Prabowo-Hatta menang dari Jokowi-JK tapi nyatanya KPU menentapkan Jokowi-JK yg menjadi presiden dan wakil presiden," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding ketika dikonfirmasi, Selasa 29 Januari 2019.

Karding menyatakan, pihaknya tak begitu khawatir terhadap survei Puskaptis yang menyebut jagoan yang mereka usung unggul tipis dibanding pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurut Puskaptis sebanyak 45,90 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 41,80 persen.  Padahal menurutnya, hasil lembaga survei yang lain hampir serempak menunjukkan pasangan petahan elektabiltasnya selalu di atas 50 persen. 

"Jadi biarkan saja mereka menebarkan berbagai macam klaim. Kita tertawakan saja sebagai lelucon di tahun politik," kata dia.

Survei EPI Center: Partai Gerindra Kalahkan PDIP, PSI Pendatang Baru di Senayan

Di kesempatan terpisah, Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, menyebut publik akan lebih kritis melihat hasil survei yang baru dirilis oleh Puskaptis. Publik, kata dia, akan membandingkan hasil survei dari lembaga - lembaga lain yang disebutnya menggunakan metodologi empiris dan ilmiah.

"Itu anggap saja untuk nyeneng-nyenengi Pak Prabowo saja. Tidak usah dipercaya dan menjadi bagian dari penggiringan opini," kata dia.
 

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024