Diaspora Indonesia Ternyata Tak Tahu Para Caleg yang Mau Dipilih

Dino Patti Djalal (tengah) di Konferensi Pers Diaspora KYC.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Para warga diaspora Indonesia yang berada di luar negeri ternyata masih belum mengetahui siapa calon anggota badan legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan pemilihan DKI Jakarta 2, yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan daerah pemilihan luar negeri.

Dubes RI untuk Singapura Apresiasi Promosi 10 Bali Baru Lewat Buku

"Sekarang, realitanya, diaspora tidak mengenal calegnya. Tidak merasa disapa oleh calegnya, tapi mereka ingin berpartisipasi aktif," ujar pendiri Kongres Diaspora Pertama, Dino Patti Djalal, dalam jumpa pers di Gedung Mayapada Jakarta Selatan, Selasa 12 Februari 2019. 

Oleh karena itu, ungkap Dino, Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) akan turut membantu dalam menyosialisasikan para kandidat dari Dapil DKI Jakarta 2 kepada para diaspora. Disebutkannya, jumlah diaspora Indonesia yang mempunyai hak suara dalam Pileg untuk Dapil DKI Jakarta 2 ini sangat banyak sekali. 

Australia Umumkan APBN Baru, Apa Efeknya Bagi Diaspora Indonesia?

"Di DKI 2 mereka (diaspora) proporsi terbesar yaitu 50 persen dari seluruh jumlah suara. Kalau Jaksel itu 1,6 juta suara, Jakpus 600 ribu, tapi diaspora 2 juta lebih suara paling besar," ujar Dino. 

Nantinya, sebanyak 105 caleg yang sudah ditetapkan dari 16 partai politik itu akan diwawancarai oleh FPCI untuk memaparkan posisi dan solusi mereka mengenai isu-isu yang menjadi perhatian diaspora Indonesia seperti isu dwi kewarganegaraan, perlindungan tenaga kerja Indonesia, pendidikan serta peran strategis diaspora Indonesia terhadap pembangunan Indonesia secara umum. 

BNI International Remittance, Siap Layani 7 Juta Diaspora Indonesia

Hasil dari keseluruhan wawancara para caleg itu akan dirilis di website khusus dengan nama www.calegdiapora.org agar dapat diakses luas oleh komunitas Indonesia di luar negeri melalui berbagi jaringan diaspora Indonesia. 

"Website ini akan menampung semua pandangan mereka, dan pada 1 Maret akan disosialisasikan dan dikirim ke seluruh komunitas diaspora agar mereka tahu siapa yang maju," ujar mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu. 

Tentunya, Dino menegaskan, FPCI sebagai fasilitator yang netral dan tidak memihak kepada para caleg dari partai manapun. Memang, sosialisasi ini hanya untuk para caleg saja dan bukan untuk calon presiden. Pasalnya kaum diaspora RI biasanya sudah kenal para capres.

"Yang masih sangat lemah adalah ketertarikan dari diaspora terhadap calegnya maupun sebaliknya," ujar mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya