VIVA – Partai Gerindra membantah kadernya atas nama Shanie Fiercelly yang ditemukan tewas dengan posisi leher terikat seutas tali, bunuh diri lantaran persoalan uang. Shanie ditemukan di rumahnya di Sungai Lundang, Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek, Kecamatan XI Koto Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Rabu 2 Februari 2019.
Menurut Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, Shanie yang tercatat sebagai caleg Partai Gerindra Nomor Urut 6 Dapil II untuk DPRD Kabupaten Pesisir Selatan itu, murni bunuh diri lantaran persoalan keluarga. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan proses caleg.
"Tidak ada hubungannya dengan proses pencalegan karena kami tidak memungut uang kepada caleg," kata Andre Rosiade pada Rabu 13 Februari 2019.
Andre menilai, hal yang disampaikan Kapolsek Koto XI Tarusan perihal indikasi bunuh diri akibat nyaleg, sama sekali tidak tepat. Menurutnya, korban bunuh diri karena persoalan rumah tangga. Bahkan kata Andre, dirinya sudah berkoordinasi dengan DPC Pesisir Selatan untuk menggali informasi penyebab kematian korban
"Saya membantah apa yang disampaikan Pak Kapolsek. Kader kami itu bunuh diri karena persoalan rumah tangga. Saya sudah berkoordinasi dengan DPC Pesisir Selatan. Ini adalah urusan pribadi beliau (korban). Kemungkinan ada masalah pribadi," ujar Andre.
Meski demikian, Andre menegaskan, jika pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. Harapan Gerindra, motifnya bisa disampaikan oleh aparat Kepolisian kepada publik. Selain itu menurut Andre, Partai Gerindra sudah menyampaikan dukacita, berbelasungkawa atas meninggalnya korban.
Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Gerindra masih merahasiakan kader yang akan diusung untuk Pilkada Jakarta.
