Ma'ruf Amin Ingatkan Masjid Bukan Medan Kampanye

Ma'ruf Amin dan Cak Imin di Cianjur
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa masjid bukanlah tempat untuk berkampanye. Menurut dia baik dalam masjid hingga luar, teras dan lingkungan sekitarnya juga harus steril dari alat peraga kampanye.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

"Kalau Jumatan itu bawa pamflet ya tidak boleh. Jadi mungkin risikonya pada pengurus masjid karena ada semacam kampanye," kata Ma'ruf saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Cianjur, Jawa Barat, Kamis 14 Februari 2019. 

Ma'ruf mengatakan, setiap orang memang berhak melaksanakan salat jumat. Hanya dalam konteks kontestasi politik, sebaiknya menurut dia tidak perlu ada ajakan atau berbondong-bondong pendukung dan kandidat datang ke masjid dalam rangka kampanye.

Daud Kim, YouTuber Terkenal Asal Korea Selatan Ini Gigih Bangun Masjid di Incheon

"Masjid jangan memberikan peluang untuk dijadikan tempat kampanye. Apalagi dalam acara-acara atau ada khotbah Jumat, khatib menggunakan mimbar Jumatnya itu menjadikan tempat kampanye," kata dia.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PKB Muhamin Iskandar juga menegaskan bahwa masjid bukan arena atau lokasi untuk kampanye para kandidat.

Ivan Gunawan Segera Berangkat ke Uganda, Resmikan Masjid yang Dibangunnya

Ia menyarankan, lokasi dipindahkan dan masjid digunakan hanya untuk beribadah bukan menggalang dukungan.

"Ada unsur kampanye ya tidak boleh," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman, Hanief Ismail membantah kabar yang menyebutkan bahwa pihaknya menolak calon presiden Prabowo Subianto salat Jumat di masjidnya. Keberatan takmir masjid disebut lantaran adanya penyebaran pamflet dan spanduk tentang agenda salat Jumat Prabowo di area masjid.

Masjid Kauman, kata dia, sudah terbiasa menerima tamu, musafir hingga pejabat-pejabat penting. Namun kegiatan itu tak membawa massa yang besar. Keberadaan pamflet-pamflet itu mencemaskan pengurus masjid karena kental nuansa politik.

"Yang menjadi keberatan kami adanya pamflet dan spanduk. Bukan kami menolak pak Prabowo. Jadi, intinya keliru kalau menolak," kata Hanief saat ditemui di Semarang, Kamis 14 Februari 2019.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya