Komunitas Bhineka Jepang Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin

Deklarasi Komunitas Bhineka Jepang untuk Jokowi-Maruf.
Sumber :
  • Andy Lala/VIVA.co.id

VIVA – Warga negara Indonesia di Jepang yang tergabung dalam Komunitas Bhineka Jepang menggelar deklarasi dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo-Maruf Amin di Omori Tokyo Jepang pada Minggu, 24 Februari 2019.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Lutfi Bakhtiyar, juru bicara Komunitas Bhineka Jepang, dalam deklarasinya menegaskan Komunitas Bhineka Jepang siap mengawal pasangan Jokowi-Maruf dari segala bentuk fitnah dan politik pecah belah. 

"Hari ini kami berkumpul di sini untuk merebut kembali kedamaian yang pernah kami miliki. Tuhanku yang maha pengasih, tetapkan hati kami untuk memilih Joko Widodo dan KH Maruf Amin. Singkirkanlah segala fitnah yang memecah belah," tegas Lutfi dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 7 Maret 2019.

Survei SMRC: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 68,5 Persen

Dalam penjelasannya kepada VIVA, Lutfi mengatakan, Komunitas Bhineka mendorong WNI di Jepang bisa dengan berani menyuarakan sesuatu yang ideal menurut mereka. 

"Kami lihat Jokowi memegang pluralisme. Dan pembangunannya itu serius. Orang-orang yang terkumpul dalam Komunitas Bhineka ini adalah masyarakat pekerja. Menariknya, pendukung Jokowi itu minoritas. Kita dorong WNI di Jepang menyuarakan sesuatu yang ideal menurut mereka," tuturnya.

Buka Bersama, Sekjen Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Harap Makin Solid

Antropolog Universitas Indonesia (UI) Kartini Sjahrir yang hadir dalam deklarasi itu mengatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 adalah pertaruhan antara toleransi melawan intoleransi. 

"Tanggung jawab ada di tangan kita. It's now or never. Kita di jalan yang benar. Agama apa pun itu tidak pernah mengajarkan pada kita bahwa kita paling benar. Perbedaan pendapat membuat kita bisa bertoleransi. Kita harus bersama-sama satu tujuan," tegas mantan Duta Besar RI untuk Argentina ini 

Sementara itu, Dosen Filsafat UI Donny Adian mengatakan, Jokowi berpegang pada Pancasila sebagai landasan utama dalam menjalankan pemerintahan. 

"Maka kami pilih Jokowi karena ingin negara kita tetap Pancasila. Jangan sampai ideologi kita berganti selain Pancasila. Kita tidak ingin pilih capres yang dekat dengan kelompok intoleran", tegas Donny Adian.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Ezky Suyanto menyinggung beragam kabar bohong atau hoaks yang disebarkan ke masyarakat lewat media sosial. “Poinnya harus dilawan kalau ketemu hoaks. Jangan diam. Tapi juga jangan hadapi dengan serius. Istilahnya direcehin. Dunia sosmed sama dunia nyata jauh berbeda. Jangan bawa perasaan.” 

Ezky juga mendorong agar netizen tidak takut diancam atau Intimidasi. 

"Jangan pernah takut diintimidasi di sosmed. Kekuatan sosmed hanya 20 persen, tapi 80 persen itu di tempat pemungutan suara," lanjut mantan wartawan ini.

Sementara itu, mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel meyakinkan peserta deklarasi untuk konsisten mendukung Jokowi-Maruf Amin agar agenda pembangunan infrastruktur dan program nawa cita terus berlanjut.

"Kenapa harus didukung, karena ini belum selesai. Jokowi banyak kekurangan, iya, karena manusia kekurangan. Saya pilih yang terbaik di antara yang baik," ujar Rahmat. 

Acara deklarasi ini dilanjutkan dengan pemutaran film reformasi 1998 dari mantan alumni Universitas Trisakti dan dilanjutkan dengan foto bersama. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya