Usai Debat Cawapres, Peta Dukungan di Madura Diklaim Berubah

Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA - Penampilan calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin di debat ketiga Pilpres 2019 diklaim mengubah peta dukungan di Madura. Hal itu terlihat saat Ma'ruf menyapa masyarakat Sumenep, Selasa, 19 Maret 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Dalam kunjungannya itu, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu disambut ribuan orang. Massa menyambut pasangan Jokowi itu dengan bersholawat.

Usai menyambangi warga Sumenep, Ma'ruf bergeser ke Pamekasan untuk menghadiri istighosah. Di Pamekasan, puluhan ribu orang juga menanti kehadiran Ma'ruf.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Putra Ma'ruf, Ahmad Syauqi, mengaku lega dukungan terhadap ayahnya itu semakin menguat di Pulau Garam. Menurut Gus Syauqi, panggilan akrabnya, dukungan dari masyarakat Madura sangat dibutuhkan mengingat mayoritas warga Madura adalah Nahdliyin.

"Alhamdulillah, warga NU di Madura semakin mantap mendukung 01. Dan, sudah seharusnya warga NU mendukung orang NU," tutur Gus Syauqi, melalui siaran persnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Menurut putra kelima Ma'ruf ini, dukungan terhadap Ma'ruf menguat setelah debat cawapres yang digelar pada Minggu, 17 Maret 2019, lalu. Dia menyebut Ma'ruf tampil memukau.

"Kita sebagai orang NU tidak boleh meragukan kapasitas dan kualitas para ulama dan kiai. Yakinlah mereka mampu," katanya.

Sementara itu, Direktur Master C19 Portal KMA, Doddy Dwi Nugroho, menyatakan dukungan terhadap Ma'ruf tidak hanya menguat di Madura tapi juga di sejumlah daerah yang lain.

Alasannya, selama ini banyak orang yang meragukan kapasitas Ma'ruf dalam mengurus negara. Namun, dari debat kemarin masyarakat akhirnya tahu bahwa tokoh kelahiran Kresek, Tangerang, 11 Maret 1943, itu sangat mumpuni.

"Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa KMA itu ulama yang bisanya mengurus umat. Dan, alhamdulillah sekarang masyarakat sudah tahu kalau KMA juga cakap menjadi umara," tutur Doddy. (hty)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya