- Istimewa
VIVA – Ketua Umum Partai Berkaya Tommy Soeharto mengatakan mengatakan jika pembangunan sektor pertanian di Indonesia berjalan di tempat.
Menurut Tommy, selama 21 tahun reformasi sektor pertanian terabaikan. Kesejahteraan masyarakat, terutama petani, cenderung menurun. Produk pertanian lokal tak berdaya, dan menjadi kelas dua, di tengah serbuah produk impor.
"Sektor pertanian Indonesia jalan di tempat, di tengah kian berkembangnya pertanian negara-negara tetangga," kata Tommy, Selasa, 26 Maret 2019.
Tommy menjelaskan, untuk mengembangkan sektor tersebut dibutuhkan program ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal dan penggunaan pupuk cair bregadium teknologi hypernano. Lainnya, keringanan memperoleh pupuk dengan cara bayar setelah panen.
"Kearifan lokal adalah tradisi dan budaya bercocok tanam masyarakat. Partai Berkarya akan merevitalisasinya untuk meningkatkan hasil produksi," ucap Tommy.
Seperti di Purbalingga, Partai Berkarya melakukan uji percontohan penggunaan pupuk bregadium teknologi hypernano di beberapa petak sawah di Desa Sukasirna. Hasilnya, produksi padi mencapai enam ton, jauh di atas rata-rata produksi per hektar secara nasional.
Secara umum, hasil produksi padi petani binaan Partai Berkarya naik 30 persen.
"Kami memberi bukti bukan janji. Penggunaan pupuk bregadium adalah solusi untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan menyejahterakan petani," ujar dia.
Selain pupuk, lanjut Tommy, Partai Berkarya juga membangun Saung Berkarya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Membentang seluas tiga hektar, Saung Berkarya adalah miniatur desa mandiri energi dan pangan.
Partai Berkarya, katanya, berkomitmen melakukan perubahan. Tidak hanya menyejahterakan petani, tapi juga buruh, nelayan, dan masyarakat kecil lainnya.
"Itulah fokus Partai Berkarya, yang mengusung tagline Indonesia Berkarya," kata Tommy. (EP)