Kampanye di NTT, Mbak Tutut: Kalau Ada Curang Foto dan Laporkan

Mba Tutut kampanye di NTT
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA –  Putri mantan Presiden ke-2 Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana melakukan kunjungan kerja dan kegiatan safari politik kampanye terbuka di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.

Partai Berkarya Tommy Soeharto Menang Banding Melawan Menkumham

Dalam sambutannya, Mbak Tutut sapaan akrabnya mengajak kepada warga Malaka untuk ikut mengawasi jalannya Pemilu. Baik saat proses pencoblosan maupun penghitungan suara pada 17 April mendatang. 

“Kalau sudah nyoblos, jangan langsung pulang. Kita ikut awasi dulu, kalau ada yang curang difoto dan laporkan,” tutur Siti Hardijanti Rukmana dalam keteranganya, Jumat, 12 April 2019. 

Ketika Parpol Kecil di Luar Parlemen Tolak PT 5 Persen

Dalam kesempatan itu, ia mengajak kepada para masyarakat untuk memilih nomor 7 Partai Berkarya jika ingin masyarakat perlu adanya perubahan di Indonesia. 

Mbak Tutut juga meminta kepada para kadernya untuk memilih pasangan nomor urut 02, calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Sandiaga Salahudin. 

Partai Berkarya Tolak Aturan Ambang Batas Parlemen Berjenjang

“Kalau ingin perubahan, pilih Partai Berkarya nomor 7, dan presidennya nomor 2, ya,” ujarnya. 

Selain itu, Mbak Tutut yang ditemani adiknya Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek mengadakan kegiatan sosial berupa operasi katarak dan bibir sumbing secara gratis. 

Kegiatan ini merupakan program yang telah dicanangkan oleh ayahnya yaitu, Pak Harto sejak tahun 1975 melalui Yayasan Dharmais. Hingga kini, ada sekira 140 ribu masyarakat telah melakukan operasi katarak dan bibir sumbing. 

"Banyak sekali masyarakat yang harus dibantu terkait katarak dan bibir sumbing," katanya. 

Dominikus, salah satu warga asal Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut dalam pengobatan gratis katarak yang di deritanya selama dua tahun. 
Bahkan, dia ini rela menempuh jarak sejauh 70 kilometer menggunakan ojek motor untuk mendapatkan operasi katarak. Kedua matanya hanya berfungsi salah satu yaitu sebelah kiri. 

"Rasanya tidak sakit setelah di operasi. Hanya saja kalau melihat harus menahan (katup mata)," kata Dominikus.

Setelah dioperasi, Mbak Tutut kembali menuturkan, bahwa bapak dari tiga anak dan lima cucu ini merasakan lega setelah melakukan operasi katarak yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharmais. 

"Alhamdulillah sekarang sudah bisa melihat lagi. Nanti tolong disampaikan kepada teman-temannya kalau disini ada operasi bibir sumbing dan juga operasi kusta ya pak," kata Mbak Tutut kepada Dominikus. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya