PAN Segera Proses Bima Arya karena Dukung Jokowi-Ma'ruf

Wali kota Bogor Bima Arya, yang juga Waketum PAN dukung Jokowi.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Politikus Partai Amanat Nasional, Bima Arya Sugiarto, disebut-sebut menyampaikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan bertentangan dengan sikap partainya. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengaku telah mendapat informasi itu.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

"Kami segera minta klarifikasi dan masalah ini akan kami bahas dalam internal pimpinan di mana Pak Bima Arya juga bagian dari itu," kata Eddy dalam klarifikasinya, Sabtu 13 April 2019.

Eddy menegaskan, sikap PAN mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan keputusan organisasi yang harus ditaati oleh seluruh kader. Tanpa kecuali terhadap Bima Arya yang merupakan wakil ketua umum PAN.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Ada mekanisme partai yang kami akan berlakukan secara tegas tanpa terkecuali. Termasuk terhadap pimpinan partai," ujar Eddy.

Dia menyatakan, sikap PAN mendukung Prabowo-Sandi adalah pilihan yang tepat dan sesuai aspirasi kader, simpatisan dan para pendukung. Eddy menginstruksikan agar kader menaati keputusan itu.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Saya instruksikan seluruh struktur partai, para kader, simpatisan, dan pendukung PAN untuk merapatkan barisan," kata Eddy.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto mengaku mendukung calon presiden petahana Joko Widodo. Dukungannya itu tak terkait tawaran jabatan melainkan kecocokan bersama pasangan Ma’ruf Amin tersebut.

"Pak Jokowi sudah tahu, saya komunikasi baik dengan Pak Jokowi, sudah lama kami sering nyambung, yang hari ini sudah disampaikan," kata Bima dalam acara 'Speak Up Satukan Suara' di Puri Begawan, Kota Bogor, Jumat 12 April 2019, malam, 

Bima mengaku, dukungannya ini tidak ada tawaran jabatan menteri dari Jokowi. Jika nanti kembali dilantik periode kedua wali kota Bogor 2019-2024, ia hanya fokus membenahi Kota Bogor.

"Nggak ada (ditawarkan) jadi menteri. Mimpi saya yang paling besar adalah menyelesaikan persoalan di Bogor, tidak terpikir apa pun kecuali beresin angkot, beresin Pasar Bogor, Pasar Anyar, stasiun. Enggak kepingin jadi menteri," kata dia.

Bima menyebut sikap dukungannya bukan soal kampanye kemenangan, melainkan edukasi dan pencerahan untuk milenial di tengah hiruk pikuk pemilu. Milenial harus mengetahui latar belakang dua calon. Bahkan, Bima pun sempat ditawari bergabung dengan partai lain, namun ia menolak dan tetap memilih di PAN.

"Namanya politik, ada menang ada kalah, ketika saya ikut pilkada saya harus siap kalah. (Pindah ke partai lain?) ya yang ajak banyak, tetapi saya ikut mendirikan partai ini. Saya tetap di PAN tak pernah sedikit pun niat keluar dari PAN," kata Bima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya