Bawaslu: Hasil KPU Saja Dipertanyakan, Lalu Apa yang Kita Percaya?

Pemilih melihat spesimen alat peraga surat suara pilpres dan pilleg sebelum menggunakan hak suaranya dalam Pemilu di TPS 11 Desa Ringinpitu, Tulungagung, Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Badan Pengawas Pemilu Kota Depok menyayangkan adanya kesalahan input data oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Depok di salah satu Tempat Pemungutan Suara di kota tersebut. Peristiwa tersebut menjadi sorotan lantaran angka yang salah masuk itu terkait dengan penghitungan suara di pilpres.

Sudahi Kegaduhan terkait Pilpres 2024, Elite Politik Diminta Tiru Sikap Prabowo

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Depok, Dede Selamet Permana, mengatakan kekhawatiran kasus seperti itu sebenarnya sudah disampaikan saat rekapitulasi hasil Pilkada Provinsi Jawa Barat 2018.

Dia mengatakan saat itu sudah diingatkan bahwa salah satu pekerjaan rumah serius yang harus diperbaiki KPU Kota Depok adalah soal akurasi pengisian formulir C1 plano.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

“Saat itu kita minta KPU untuk membintek petugasnya secara serius. Kemudian melakukan pembinaan, melakukan regenerasi, melakukan perbaikan. Itu sudah kami sampaikan sejak jauh-jauh hari. Dan faktanya masih ada kan yang seperti itu (salah input data),” kata Dede saat dikonfirmasi awak media pada Senin, 22 April 2019

Terkait kasus tersebut, Bawaslu sudah menyarankan pada KPU agar melakukan perbaikan. Kemudian menyatakan secara terbuka dan transparan mana yang salah dan yang sudah diperbaiki.

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

“Ini akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPU dan terhadap hasil pemilu. Karena hasil resmi itu kan dari KPU. Nah, kalau hasil resminya saja masih dipertanyakan lalu apa yang bisa kita percaya?” ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya kesalahan pada input data tersebut, Bawaslu semakin gencar melakukan pemeriksaan ke sejumlah wilayah lainnya. Dari hasil penelusuran tersebut, Bawaslu mencatat, ada di wilayah yang terindikasi terjadi kesalahan input data.

“Kita sedang lakukan pengecekan di Beji dan Sukmajaya, ada indikasi ke sana. Tapi kita sedang lakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya. Ya silakan KPU menyampaikan ke publik mana yang salah, mana yang sudah diperbaiki,” ujar Dede.

Baca: Sadis, Suara Prabowo di TPS Depok 148 Ditulis cuma 3

Intinya, lanjut Dede, Bawaslu akan terus mendukung langkah-langkah perbaikan yang dilakukan oleh KPU.

“Jika ditemukan ada kesalahan input kita sarankan segera lakukan perbaikan. Dua wilayah yang terindikasi ini sedang kita cek data pilpres, karena yang banyak komplain soal itu. Namun semua kami cek. Tidak hanya jumlah suara, tapi akurasi C1 secara keseluruhan itu jadi perhatian kami.”  

Suara Prabowo salah catat

Polemik ini mencuat usai Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna, angkat bicara terkait kasus dugaan kesalahan dalam pemasukan data pada suara masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden di TPS 30, Bojongsari, Depok.

Temuan salah input jumlah suara calon presiden dan wakil presiden 01 dan 02 itu sempat ramai di media sosial. Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari warga bernama Muhammad Haswan M Evandirita yang menyebut melalui akun twitter @HaswanEvan menginfokan bahwa di TPS itu @jokowi mendapat suara 63 dan @prabowo mendapat suara 148 suara. Di web @KPU_ID tertulis 01 211 suara dan 02 hanya 3 suara.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Depok, Nana Shobarna, menegaskan hal itu murni akibat human error. “Enggak ada kaitannya dengan KPPS, ini murni salah input petugas,” katanya.

Nana mengakui ada kesalahan memasukan data hasil C1 di TPS 30 pada data aplikasi Situng. Terkait hal itu, Nana mewakili KPU Kota Depok mengaku sangat berterima kasih serta mengapresiasi setinggi-tingginya atas peran serta masyarakat dalam mengawal seluruh proses pemilu.

“KPU Kota Depok menilai bahwa hal ini merupakan bentuk kecintaan masyarakat kepada KPU Kota Depok, khususnya, dan tentu kecintaan warga negara kepada negaranya, sehingga proses pemilu di Kota Depok berjalan dengan nilai-nilai intergritas yang tinggi,” ujarnya.

Selain itu, KPU Kota Depok juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kekeliruan yang telah terjadi. Nana memastikan, kesalahan entri C1 murni akibat human error dan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan yang berniat merusak integritas proses pemilu.

“Kaitan keselahan input data pada Situng kami (KPU Depok) telah mengambil langkah dan memperbaikinya,” tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya