Sekjen PDIP Ingatkan Rekonsiliasi Bukan Bagi-bagi Kursi

Jubir TKN Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, komunikasi politik dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 masih terus dilakukan. Bahkan, komunikasi dilakukan dengan partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi, terutama di DPR.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Ya, komunikasi tetap dilakukan, karena DPR tetap menjalankan aktivitasnya. Kami komunikasi dengan baik dengan fraksi Gerindra, PKS, Demokrat. Komunikasi baik, karena sejalan dengan efektivitas di parlemen," kata Hasto di Gedung KPU, Jakarta, Minggu 30 Juni 2019.

Mengenai adanya kabar oposisi dari beberapa partai pendukung Prabowo-Sandi, menurutnya, tak masalah, karena oposisi dalam demokrasi menjadi sesuatu yang wajar. Karena, oposisi bagian dari dinamika demokrasi.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Demokrasi memerlukan sikap partai di luar pemerintah untuk meningkatkan iklim demokrasi," katanya.

Meski begitu, menurutnya, rekonsiliasi semua semua pihak pascaputusan Mahkamah Konstitusi menjadi sangat penting. Hal ini, untuk melaksanakan pembangunan berkesinambungan.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Atas dasar itu, rekonsiliasi jangan dimaknai sempit, dengan hanya bagi-bagi kursi kabinet semata. Karena, jabatan menteri merupakan hak prerogatif dari presiden.

"Perspektif tidak bisa dimaknai bagi-bagi kursi di kabinet. Kami yakin, Pak Jokowi bicara kualifikasi menteri-menteri yang kuat. Kami yakin, sosok kualifikasi menteri penting untuk reformasi pembangunan akan diperhatikan," ujarnya.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024