Hoax, Beredar Video Ricuh Ribuan Warga Kepung Kantor KPU Sampang

Tangkapan layar (screenshot) video bentrok massa dengan Polisi di Sampang, Madura, Jawa Timur, menyusul sengketa hasil pilkada pada 2018.
Sumber :
  • IST

VIVA – Video kericuhan yang menyebut ribuan warga mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum Sampang, Madura, Jawa Timur, beredar di media sosial pada Senin, 22 April 2019. Kepolisian Daerah Jawa Timur menegaskan bahwa peristiwa dalam video adalah kejadian saat Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 lalu, tak berkaitan dengan Pemilu 2019. 

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Penelusuran VIVA sekira pukul 20.00 WIB, video itu juga beredar di aplikasi YouTube. Salah satunya di akun AP dengan judul: Madura Rusuh 2 Ribuan Warga Sampang Kepung Kantor KPU-Bawaslu Sampang. Video menggambarkan suasana tegang warga dengan polisi. Suara serupa tembakan terdengar. Saat ditonton, video tersebut sudah terunggah sejak empat jam lalu.

Video lain yang diperoleh VIVA dan tersebar di media sosial menggambarkan kumpulan anggota Polri Pengendalian Massa atau Dalmas tengah berjaga-jaga, berhadap-hadapan dengan massa. Tak lama kemudian keributan terjadi. Suara tar-ter-tor benturan terdengar riuh. Batu-batu terlihat berterbangan di tengah kumpulan Dalmas.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, video itu adalah peristiwa saat pelaksanaan Pilkada Kabupaten Sampang 2018. Dia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh seolah-olah video itu terjadi hari atau pekan ini dan berkaitan dengan Pemilu 2019. 

"Ramai di medsos mengenai situasi KPU Sampang kacau dengan videonya, kami tegaskan itu kejadian Pilkada serentak 2018 yang diulangi dahulu, yang dimenangkan oleh bupati sekarang," kata Barung dikonfirmasi soal sebaran video itu. 

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

Polisi, menurut Barung, tengah menyelidiki dan menelusuri penyebar video meresahkan itu. Dia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh apalagi ikut menyebarkan video itu. "Sudah pasti (ditelusuri penyebarnya)," ujarnya.

Koordinator Nasional Relawan Indonesia Bersatu Lisman Hasibuan

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

Pilkada serentak 2024 yakni pemilihan gubernur, bupati dan wali kota sesuai jadwal akan digelar November 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024