Cek Fakta: Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan Cucu Dedengkot PKI

Komisioner KPU Wahyu Setiawan (kanan) berjalan seusai diperiksa di gedung KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Mantan komisoner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan disebut sebagai cucu seorang dedengkot sekaligus ketua pertama Partai Komunis Indonesia (PKI), Semaun, menurut sebuah pesan yang beredar di media sosial.

Museum Kepresidenan RI Gelar Walking Tour Gratis

Wahyu Setiawan, yang kini menjadi tersangka kasus suap, disebut dalam pesan rumor itu anak dari seorang pria bernama Slamet. Sedangkan Slamet ialah anak dari Semaun si dedengkot PKI yang sezaman dengan Tan Malaka.

Berikut ini narasi selengkapnya dari kabar itu:

Kereta Pembawa Lusinan Tank Amerika Dihadang Gerombolan Anggota Partai Komunis

“Copas Irianti Djuremi Reinke

Tak usah heran, terkejut, atau heboh kalau Wahyu Setiawan adalah anak dari SLAMET, sebab memang kakeknya adalah SEMAUN. Semaun itu jelas KOMUNIS. Semaun belajar bareng Soekarno (NASIONALIS) dan Kartosowirjo (DARUL ISLAM). Soekarno berkuasa negara, lalu Semaun berontak, datang agresi militer Belanda ke 2, setelah ditahan Soekarno-Hatta berkuasa kembali atas negara boneka ini, lalu membungkam Kartosoewirjo berikut dengan buah pemikirannya, PKI hadir kembali ditangan DN Aidit, kemudian Soekarno mesra dengan PKI terbukti hadirnya Nasakom dan berontak untuk kedua kalinya.

Sosok Jenderal M Jusuf, Panglima ABRI yang Bikin Soeharto Ketar-ketir Gegara Kalah Pamor

Jadi nyambung khan, sekarang ini banyak anak-anak PKI ada dimana-mana, termasuk ada di Istana Negara, KPU, MK, DPR, POLRI, KEJAGUNG, dan berkembang biak dibanyak Partai, utamanya PDI PERJUANGAN. Beginilah akhirnya kita, sebenarnya kita telah berada di masa pemberontakan PKI ketiga.  
Kapan itu terjadinya, saat dimulai Reformasi yang sangat prematur usai Soeharto lengser. Mau bilang apa sekarang, coba? Tak usah heran, terkejut, atau heboh. Mestinya kita menyesali dan memetik hikmah dibalik lengsernya Orde Baru. JANGAN MUNAFIK!”

HASIL CEK FAKTA

Berdasarkan penelusuran, Semaun dikaruniai dua anak dari pernikahannya yang pertama. Anak pertamanya, laki-laki, bernama Logika Sudibyo. Sementara anak Semaun yang kedua, perempuan, bernama Axioma. Kelahiran anak kedua Semaun itu bertepatan dengan penangkapan Semaun oleh pemerintah Belanda pada 8 Mei 1923.

Dikutip dari majalah sejarah Historia, Semaun diasingkan ke Amsterdam, Belanda, sejak 20 September 1923. Namun, pada November 1925, Semaun pergi ke Uni Soviet. Di sana, ia menetap hingga lebih dari 30 tahun dan menikah dengan wanita setempat.

Dari pernikahannya dengan wanita yang bernama Valentina Iwanowa itu, Semaun memperoleh dua anak. Anak pertama, laki-laki, bernama Rono Semaun, bekerja di Moskow, Rusia, sebagai wartawan. Sementara anak kedua, perempuan, bernama Elena Semaun, ikut pulang ke Tanah Air bersama ayahnya pada 1957.

Cerita soal pernikahan Semaun dengan wanita Rusia yang dikaruniai anak bernama Rono Semaun juga pernah dimuat oleh Majalah Tempo pada 16 Maret 2003 serta Historia. Dalam berita di kedua majalah ini, Rono disebut sebagai penerjemah karya-karya sastra Indonesia ke bahasa Rusia.

Dari berbagai pemberitaan tersebut, Semaun diketahui tidak memiliki anak yang bernama Slamet, sebagaimana yang disebutkan dalam narasi yang diunggah akun Bijipot Ydempat Itt.

Semaoen adalah Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) pertama. Lahir di desa Curahmalang, kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sekitar tahun 1899 dan wafat pada tahun 1971.

Kemunculannya di panggung politik pergerakan dimulai di usia belia, 14 tahun. Saat itu, tahun 1914, ia bergabung dengan Sarekat Islam (SI) wilayah Surabaya.

Pertemuannya dengan Henk Sneevliet tokoh komunis asal Belanda pada 1915, membuat Semaoen bergabung dengan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging, organisasi sosial demokrat Hindia Belanda (ISDV) cabang Surabaya.

Sementara Slamet memang anggota PKI dari Madiun, lahir pada Februari 1928, dan pernah menjabat anggota Konstituante Republik Indonesia 1956–1959. Dokumen asli tentang Slamet S. yang ditulis dengan tulisan tangan dan difoto secara langsung juga tidak pernah menyebutkan bahwa nama belakang pria itu adalah Semaun ataupun Samaun.

Dengan demikian, klaim bahwa mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan adalah cucu Semaun dari anaknya yang bernama Slamet merupakan klaim yang keliru.

KESIMPULAN

Klaim bahwa Wahyu Setiawan, Komisioner KPU yang terjaring OTT KPK, adalah keturunan Ketua PKI yang pertama, Semaun, merupakan klaim yang keliru. Semaun diketahui tidak memiliki anak yang bernama Slamet.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4058

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya