Hoax atau Fakta: Ledakan di Lebanon akibat Serangan Bom Nuklir

Tangkapan layar (screenshot) sebuah akun Facebook yang mengunggah video rekaman peristiwa ledakan di kota Beirut, Lebanon.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Sebuah akun Facebook bernama Info penting (fb.com/gmail.anang) mengunggah satu rekaman video yang memperlihatkan ledakan besar di kota Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. Si pengunggah video menyebut ledakan itu akibat serangan bom nuklir.

Hizbullah Hujani Israel Puluhan Roket usai 7 Paramedis Lebanon Tewas

Berikut ini keterangan yang ditulis akun Info penting untuk video ledakan itu:

“4 agustus 2020
Lebanon saat diserang bom nuklir
Ngeri dan sedih
Telah hancur lah negara jika sudah di keluar kan nuklir”

Ternyata Rusia Gunakan Rudal Termonuklir Buat Bombardir Ibukota Ukraina

HASIL CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Lebanon diserang bom nuklir pada 4 Agustus 2020 adalah klaim yang salah. Faktanya, ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, itu bukan karena bom nuklir. Pemerintah Lebanon meyakini biang keroknya adalah gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang itu menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut.

Hujan Rudal Hizbullah di Bukit al-Tahyat, Tentara Israel Dibuat Kocar-kacir

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut. Hassan menyebut pengiriman bahan pemicu ledakan itu tersimpan di gudang selama enam tahun.

“Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan, Itu tidak bisa diterima dan kita tidak bisa diam tentang masalah ini.” kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (4/8/2020).

Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Libanon, saat diwawancarai BBC, menyatakan sumber ledakan kemungkinan gudang yang beroperasi di pelabuhan sejak 2014. “Ada laporan kalau pemicunya adalah bahan peledak yang pernah disita aparat hukum beberapa waktu lalu,” kata Mayjen Abbas Ibrahim.

Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia. Penggunaan amonium nitrat adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.

Selain itu, redaksi Motherboard menghubungi pakar nuklir untuk menguji teori konspirasi. Pakar punya pendapat yang tegas: ledakan di Beirut bukan efek dari bom nuklir. Tak ada tanda-tanda proses pelepasan radiasi sama sekali.

“Jelas bukan nuklir. Ledakan di Beirut tak ada seujung kukunya dari efek bom nuklir kecil,” kata Jeffrey Lewis kepada Motherboard, selaku Direktur Middlebury Institute of International Studies yang rutin mengkaji proses pelucutan nuklir di berbagai negara.

“Selain itu, proses ledakan nuklir tidak diawali dengan asap membumbung seperti di Beirut, sebagaimana kita saksikan dari rekaman amatir di media sosial.”

Satu-satunya “bukti” yang bisa mendukung keyakinan para penganut teori konspirasi adalah munculnya awan jamur. Namun, berkebalikan dengan pemahaman awam, bom nuklir dan hidrogen tidak selalu ditandai dengan awan jamur.

“Sebab, awan jamur juga bisa dihasilkan oleh ledakan akibat bahan kimia tertentu dalam jumlah besar,” kata David Dearborn, fisikawan di Yayasan Lawrence Livermore National Laboratory saat diwawancarai Scientific American pada 1999.

Ledakan kilang minyak di Texas pada 2008 juga menghasilkan awan jamur. Begitu pula kecelakaan di pabrik pupuk Texas 2013. “Salah satu penanda awan jamur akibat bom nuklir adalah warnanya. Sementara yang warna ledakan awal Beirut adalah oranye, menandakan tidak cukup panas seperti nuklir yang biasanya sangat putih,” kata Alex Wellerstein, peneliti nuklir di the Stevens Institute, saat berkomentar di Twitter.

KESIMPULAN

BUKAN bom nuklir. Pemerintah Lebanon meyakini biang keroknya adalah gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang itu menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4555

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya