Kisah Putra Para Dai Kondang Soal Bagaimana Mereka Dididik

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Putra dari ustaz-ustaz kondang di Indonesia mengisi agenda Hijrahfest bertajuk "Melanjutkan Risalah Ayah" yang digelar melalui tayangan live streaming. Mereka di antaranya putra KH Bachtiar Nasir yaitu Khalifah Al-Rasyid, putra Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Amer Adzikro, putra Ustaz Jefri Al-Buchori, Abidzar Al-Ghifari, dan penghafal Alquran atau hafiz yang turut mengisi acara, Hamas Syahid Izzuddin.

Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh ayah mereka, yakni menjadi seorang pendakwah dengan caranya masing-masing sepanjang tidak keluar dari jalur syariat. Rasyid, misalnya, yang mengagumi ayahnya karena ilmu yang dimiliki. Bahkan suatu kali, ayahnya pernah mengungkapkan bahwa tidak ada harta yang disiapkan untuk anak-anaknya.

"Abi (panggilan Rasyid ke ayah) sudah bilang enggak siapin harta apapun, tetapi yang abi wariskan cuma satu, yaitu ilmu yang bermanfaat. Ini yang aku kagum. Abi mengajarkan ilmu yang banyak," tutur dia dalam tayangan daring itu.

Karena itu, Rasyid mengatakan ingin melanjutkan risalah sang ayah dengan cara yang berbeda. Sebab jika tidak dilanjutkan, maka ibarat sebuah bangunan yang sedang didirikan, anak tersebut malah mendirikan bangunan baru.

"Banyak anak malas jadi seperti ayahnya karena susah. Nah aku ingin melanjutkan risalah abi dengan cara sendiri. Misalnya ayah pakai cara tradisional, kita bisa pakai cara yang lain sepanjang tidak keluar dari syariat," ujarnya.

Rasyid ingin terus berupaya menyerap ilmu-ilmu yang dimiliki ayahnya untuk melanjutkan risalah yang telah dilakukan. Tujuannya, adalah untuk menyelesaikan apa yang sedang dijejakkan oleh sang ayah. Di sekolah, dia mengakui kadang bingung dengan pekerjaan ayahnya sendiri. "Ustaz iya, pebisnis iya, tetapi saking tawadhunya beliau, abi bilang, "tulis saja guru ngaji"," ujar Rasyid, yang kuliah jurusan peternakan itu.

Sementara itu, putra Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Amer Adzikro bersyukur memiliki sang ayah yang telah mendidik dirinya dengan sangat baik. Hanya saja, dia sempat heran dengan sikap galak almarhum ayah semasa hidup. Ia pernah dikunci di dalam ruangan gelap ketika tidak shalat berjamaah di masjid. "Ternyata itu semua untuk Amer, tanda sayang abi kepada anak-anaknya," tuturnya.