- Pixabay/naimbic
VIVA –Menjalankan ibadah di bulan Ramadhan saat pandemi COVID-19, tidak sedikit dari masyarakat yang kesulitan mengonsumsi makanan sehat dari bahan makanan segar. Ini lantaran tidak sedikit toko atau warung sayur segar yang tutup.
Namun, menurut Dokter Spesialis Gizi Klinis, Raissa E Djuanda, kalian masih bisa menyiasatinya dengan menyimpan stok bahan segar yang telah dibeli untuk digunakan dalam beberapa waktu ke depan. Dalam Kuliah WhatsApp atau Kulwap, Kamis 16 April 2020, Raissa menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan sayuran agar tetap segar tahan lama.
Dia menyebut sayuran misalnya, kamu bisa membeli sayur segar dan disimpan untuk beberapa hari ke depan dengan teknik merebus. Caranya rebus sebentar sayur segar kemudian diberikan es batu lalu bisa masukkan ke dalam cup atau wadah dan disimpan di freezer.
"Nanti kalau mau konsumsi bisa ambil secukupnya. Sayur yang disimpan dalam frezzer bisa bertahan hingga dua bulan," kata dia.
Terkait dengan nutrisi dari sayur yang disimpan dalam frezzer akan berkurang, Raissa menyebut bahwa kandungan nutrisi dari sayur tersebut tidak berkurang dalam jumlah yang besar atau drastis. Sayur segar yang disimpan dalam freezer itu, masih bisa dikatakan makanan sehat dibandingkan dengan makanan frozen food seperti nugget atau sosis.
"Dibekukan pasti ada nutrisi yang berkurang tapi belum tentu yang berkurang itu banyak. Hanya sedikit saja, sayur dan buah masih dibilang makanan sehat dibandingkan makanan kemasan lainnya yang sudah banyak tambahan pengawet atau zat pewarna," kata dia.
Dia melanjutkan, jangka waktu penyimpanan juga penting diketahui. Jika disimpan terlalu lama, dan konsumsi lebih dari dua bulan kandungan nutrisi dari sayuran itu lebih banyak berkurang. Pastikan, makanan beku itu habis dalam waktu maksimal dua minggu.
"Itu makannya mungkin belum basi tapi yang berkurang nutrisinya sudah semakin banyak (berkurang) dibanding dalam dua minggu habis," kata Raissa.
