- Pixabay
VIVA – Menjalani puasa Ramadhan selama kurang lebih satu bulan, bisa membuat berat badan naik drastis. Pasalnya, jam makan berubah menjadi malam hari. Selain itu, saat berbuka kita cenderung mengonsumsi makanan manis dan berminyak, yang dapat menyebabkan timbunan lemak.
Cara satu-satunya agar dapat mengontrol berat badan adalah dengan melakukan diet. Tapi, apakah aman melakukan diet saat puasa, mengingat tubuh kekurangan energi karena tidak terisi makanan dan minuman selama kurang lebih 14 jam?
Melalui tayangan Hidup Sehat di tvOne, Jumat 8 Mei 2020, Spesialis gizi klinis, dr Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan menjalani diet saat puasa sah-sah saja. Asal, kamu bisa mengatur asupan saat berbuka dan sahur, agar tetap sehat dan memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh kamu.
"Ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Pertama, untuk menu sahur, Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah dan diimbangi dengan lauk pauk seperti protein, telur, ayam, atau daging. Jangan lupa ditambahkan dengan sayur-sayuran dan buah-buahan. Atau Anda juga bisa mengonsumsi satu gelas susu dan minum vitamin yang diperlukan saat sahur," ujarnya.
Dokter Raissa menambahkan, untuk pemilihan menu takjil, pilihlah makanan yang menyegarkan namun dengan kalori yang sedikit. Contohnya buah potong, jus buah, sup buah, ataupun air kelapa, yang dapat mengganti cairan dan energi tubuh secara cepat.
Meski sedang diet, Raissa memperingatkan agar tidak melewatkan makan malam. Hal ini bertujuan untuk mencegah hal-hal buruk terjadi pada tubuh kamu.
"Setelah berbuka puasa, Anda dapat memberikan jeda 1 – 2 jam untuk makan malam. Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan dan juga untuk menstabilkan kadar gula di dalam tubuh Anda," kata dia.
Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran
Lebaran telah usai, meninggalkan momen indah bersama keluarga dan hidangan lezat. Namun, tak jarang momen ini juga meninggalkan oleh-oleh berupa kenaikan berat badan.
