VIVA – Kabar mengejutkan datang dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Salah satu pengawalnya yang juga kader Partai Gerindra, Fernando Alan Joshua Wowor, tewas ditembak di parkiran depan Lipps Club Bogor, Sukasari, Bogor Timur, Jawa Barat pada Sabtu dini hari pukul 02.00.
Saat itu, korban dan dua rekannya, Rio Endika Putra Pradana dan Arif Arif Rochmawan menuju Dunkin Donuts. Pelaku penembakan juga bukan warga sipil biasa. Dia adalah anggota Brimob Briptu R.
Tak heran bila berita tersebut menempati posisi pertama di VIVA sepanjang Minggu, 21 Januari 2018.
Posisi kedua ditempati oleh berita kagetnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terhadap isu ada 5 Fraksi di DPR yang setuju terhadap lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT. Lukman menegaskan LGBT harus ditolak karena bertentangan dengan ajaran agama.
Sedangkan berita ketiga yang juga menjadi perhatian pembaca VIVA datang dari dunia selebritis di tanah air. Kali ini mengenai pengakuan Jessica Iskandar soal Ayu Ting-Ting.
Selain tiga kabar tersebut, masih ada dua kabar lain yang juga menarik dan penting lainnya. Pertama adalah janji Ketua DPR yang baru Bambang Soesatyo yang akan mundur bila LGBT dilegalkan. Kedua, Menkumham Yasonna Laoly meminta dua kubu di internal Partai Hanura yang tengah dilanda konflik untuk duduk bersama dalam rangka mencari titik temu.
Berikut 5 berita yang menarik perhatian pembaca VIVA pada Minggu, 21 Januari 2018:
1. Kronologi Pengawal Prabowo Ditembak Mati Brimob
Kasus penembakan yang menewaskan Fernando Alan Joshua Wowor, kader Partai Gerindra yang juga pengawal Prabowo Subianto masih bergulir.
Penembakan yang dilakukan anggota Brimob Briptu R tersebut terjadi di parkiran depan Lipps Club Bogor, Sukasari, Bogor Timur. Jawa Barat.
Penembakan tersebut terjadi pada Sabtu dini hari pukul 02.00 ketika korban dan dua rekannya, Rio Endika Putra Pradana dan Arif Arif Rochmawan menuju Dunkin Donuts.
2. Menteri Agama Kaget Kabar 5 Fraksi DPR Setuju LGBT
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kaget menerima kabar lima fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat condong setuju isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT. Pembahasan LGBT ini masuk dalam Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Lukman menegaskan LGBT harus ditolak karena bertentangan dengan ajaran agama.
"Saya kaget sekali (mengetahui) berita itu. LGBT itu sesuatu yg sama sekali tidak ditolerir oleh agama apapun, apalagi agama Islam. Semua agama tidak mentolerir tndakan prilaku LGBT itu," kata Lukman usai berbicara dalam Tanwir Aisyiah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam, 20 Januari 2018.
3. Pengakuan Mengejutkan Jessica Iskandar soal Ayu Ting Ting
Persahabatan Jessica Iskandar dengan Ayu Ting Ting diketahui sempat renggang, karena isu kedekatan pedangdut tersebut dengan Raffi Ahmad. Ayu dianggap sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Raffi-Nagita. Namun belum lama ini keduanya telah kembali akur.
Lewat akun Instagram masing-masing, Jessica dan Ayu mengunggah foto berdua. Dalam foto tersebut, Jessica terlihat memeluk sahabat lamanya di acara Pesbukers, ANTV.
Saat tampil sebagai bintang tamu di acara Tonight Show, Sabtu 20 Januari 2018 malam, Jessica membuat pernyataan yang mengejutkan. Jessica tengah duduk di kursi disko dan harus menjawab sejumlah pertanyaan tentang kelompok pertemanannya yang bernama Girls Squad.
4. Bambang Soesatyo Mundur dari Ketua DPR Bila LGBT Dilegalkan
Ketua DPR Bambang Soesatyo diberi nasihat oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif. Salah satunya, terkait LGBT yang ramai dibicarakan.
Bamsoet, biasa ia disapa, bertandang ke kediaman Buya Syafii pada Minggu 21 Januari 2018. Mereka membahas sejumlah isu penting, terutama kontroversi soal praktik Lesbian, Gay, Biseksual dan Trans-Gender (LGBT). Dia mendapat masukan berharga dari Buya dan sepakat dengan pandangannya.
"Buya dengan tegas meminta kepada Ketua DPR agar LGBT tidak dilegalkan karena berlawanan dengan jiwa Pancasila," kata Bamsoet kepada VIVA, Minggu 21 Januari 2018.
5. Menkumham Minta Dua Kubu di Hanura Duduk Bersama
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly meminta dua belah pihak terkait dualisme kepengurusan Partai Hanura untuk duduk bersama. Jika terus bertikai, menurut Yasonna, hal itu hanya akan merugikan Hanura sendiri.
"Ini sekarang tahap verifikasi partai politik. Saya minta dalam hal ini Dewan Pembina Pak Wiranto berkomunikasi. Saya juga berkomunikasi dengan Pak Oesman Sapta Odang, berkomunikasi dengan Pak Gede Pasek, cobalah duduk bersama kita cari penyelesaian karena pertikaian ini akan merugikan Hanura sebagai partai politik," kata Yasonna di Monas, Jakarta, Minggu 21 Januari 2018.
Untuk SK yang telah dikeluarkan kepada kepengurusan OSO, Yasonna mengatakan hal itu untuk memberikan kepastian, karena akan ada verifikasi partai politik.
"SK yang lalu dalam rangka kepastian, supaya ikut verifikasi partai politik karena Pak Oso tidak bisa tandatangani surat tanpa sekjen, sekjen tidak bisa tanda tangani surat tanpa ketua umum, maka untuk kepastian kita kasih. Hanya ada yang mengatakan Munaslub. Maka saya meminta dua-duanya untuk duduk kembali bersama," ujarnya.
(ren)
