Si Ratu Kendang Berhijab Tenar karena Totalitas Bermusik

Mutik Nida, perempuan asal Semarang yang dijuluki Ratu Kendang, saat tampil di sebuah acara di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin, 14 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Namanya perlahan kondang sejak setahun terakhir. Mutik Nida si Ratu Kendang menjadi perhatian musik Tanah Air, terutama dangdut, bukan karena memiliki goyangan khas joget dangdut menyerupai kendang.

Ketahui Perbedaan Dangdut dan Campursari, Seperti Apa?

Dara asal Kota Semarang berusia 22 tahun itu dijuluki Ratu Kendang karena dia pandai bernyanyi sekaligus memainkan kendang, alat musik utama dangdut. Suaranya merdu dengan cengkok dangdut. Kedua tangannya lihai menepuk-nepuk permukaan kendang.

Si ratu yang masih kuliah di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang itu kini terus kebanjiran job manggung, dalam maupun luar kota. Pada setiap pertunjukan, merdu suara dan alunan kendang dari tangannya selalu menyita perhatian.

Rhoma Irama Sebut Lagu 'Syahdu' Miliknya Bisa Sembuhkan Sakit Kanker, Bagaimana Bisa?

Nama dan aksi panggungnya kian melejit dari sejumlah video yang rutin diunggah di media sosial Youtube. Mutik juga kerap muncul di sejumlah stasiun televisi nasional untuk diminta menunjukkan bakat bermusiknya. 

"Saya nyanyi dan pegang kendang sudah sepuluh tahun. Tapi julukan Ratu Kendang baru setahun terakhir. Julukan itu dikasih oleh seorang kiai saat saya manggung," ujar Mutik kepada VIVA.co.id di sela sesi manggung-nya pada Senin, 14 Agustus 2017.

Duo Caby Coba Kemas Dangdut Jadi Lebih Modern

Mutik mengaku belajar alat musik kendang sejak usia 14 tahun. Tapi sejak usia sekolah dasar, warga Kecamatan Ngaliyan, Semarang, itu sudah hobi bernyanyi. Dia bahkan bisa bernyanyi berbagai genre musik mulai pop, dangdut, hingga kasidah.

Keahliannya bernyanyi sambil bermain kendang itulah yang membuat gadis berhijab itu sebagai seniman langka. Undangan manggung datang dari acara hajatan, nikahan, hingga acara besar kedinasan pernah dilakoni. Permintaan tak hanya datang dari Jawa namun juga provinsi lain seperti Kalimantan.

"Bulan ini lebih dari lima puluh kali job. Paling jauh Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan akhir bulan di Lombok," ujar perempuan bernama asli Mutiun Nutfi Nidaiyah itu.

Banyak job manggung tentu membuat pundi-pundi penghasilannya terus mengalir. Meski begitu, dia tak mematok tarif saat diminta mengisi hiburan. Menurutnya, besar atau kecil bayaran tergantung kepuasan orang melihat aksinya.

"Kalau kemampuan kita bagus dan memuaskan orang tentu akan berbeda. Kebetulan saya tak punya grup, manajer saya adalah pacar saya sendiri," ujar gadis kelahiran 18 Agustus 1994 itu.

Baginya, bernyanyi sambil memainkan kendang bukan sesuatu yang mudah. Konsentrasi dan penjiwaan menjadi kunci utama agar keduanya bisa berjalan beriringan. Apalagi, kendang adalah roh musik dangdut. 

Saban hari, mahasiswi yang juga aktif di Teater Beta Semarang itu rutin berlatih. Ia selalu menyempatkan waktu satu hingga dua jam sehari untuk memegang alat musik berbahan dasar kayu dan kulit binatang itu. 

Rancang busana

Selain hobi bermusik, Mutik berbakat pula menjadi seorang desainer. Ia bahkan selalu membuat sendiri kostum yang dipakai untuk tampil di sejumlah acara. Bakat itu muncul sejak dia mengambil belajar merancang butik di SMK Muhammadiyah Boja. 

"Saya juga jualan online rancangan baju muslim. Alhamdulillah, banyak yang minat. Lumayan buat sampingan saat agenda manggung sepi," katanya. 

Meski namanya terus populer, Mutik tak ingin jumawa. Anak ketiga pasangan Samini (47 tahun) dan Mending Sakiman (53 tahun) itu mengaku masih terus belajar. Cita-citanya menjadi penyanyi yang dikenal kelas dunia masih terus dikejar. Tujuannya satu, ingin membahagiakan orangtuanya.

"Kebetulan impian almarhum Bapak ingin sekali lihat saya manggung di televisi. Tapi baru kesampaian saat ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya