Menguak Sejarah dalam 'Banda the Dark Forgotten Trail'

Film Banda The Dark Forgotten Trail
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sudah terbiasa mendengar jalur sutradara dalam cerita film atau bahkan sejarah. Tapi, tak banyak orang tahu tentang jalur rempah. Sebuah kepulauan kecil penghasil pala bahkan sempat diperebutkan berbagai bangsa di Eropa karena menghasilkan pala.

Harvey Moeis Dinyatakan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi, Sandra Dewi: Gue Takut Ditegur Tuhan

Bentuknya yang kecil ini ternyata dijaminnya sangat diandalkan untuk berbagai keperluan. Seperti mengawetkan makanan bagi mereka yang berlayar bertahun-tahun, sebagai obat penenang dan masih banyak lainnya.

Kepulauan Banda yang terlupakan, dan tak akan ada yang menduga bahwa sebuah pulau kecil penghasil pala, Pulau Rhun, sempat ditukar dengan Manhattan lewat perjanjian sejarah Perjanjian Breda pada 1667, yang berisi pertukaran Pulau Rhun dari Inggris ke Belanda. 

Marion Jola Ngaku Pernah Selingkuh Sekali, Sisanya Diselingkuhin

Sebagai gantinya, Inggris mendapatkan hak atas Nieuw Amsterdam (Manhattan, New York). Bahkan tahun ini, peringatan pertukaran yang sudah berusia 350 tahun itu akan diperingati di kedua pulau tersebut.

Film dokumenter berjudul ‘Banda the Dark Forgotten Trail’ garapan sutradara Jay Subyakto dan produser Sheila Timothy ini mengajak penonton untuk kembali melihat ke belakang, karena sebuah bangsa tidak akan menjadi besar jika tidak tahu tentang sejarahnya sendiri. Kalau bukan kita, siapa yang akan menghargai dan belajar dari kesalahan atau masalah yang pernah terjadi di masa lampau.

Karina Aespa dan Lee Jae Wook Dikabarkan Berkencan, Jatuh Cinta Pandangan Pertama di Milan?

"Kita berharap semakin banyak orang yang mau nonton tanggal 3 Agustus di bioskop, dari sini kita bisa sama-sama mempelajari sejarah, tidak lagi jadi gelap tapi sudah jadi terang, paham sejarah kita, dan kita jadi bangsa yang bangga bahwa tahu sejarah kita, tahu kita bangsa besar," ujar Sheila Timothy usai press screening di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.

"Kok kita enggak pernah malu sih kalau enggak tahu sejarah bangsa sendiri. Dan saya juga lihat anak-anak sekarang juga begitu, enggak ada sejarah Indonesia, ngomong bahasa Inggris tapi enggak tahu tentang bangsanya," ujar Jay kepada VIVA.co.id  beberapa waktu lalu di Thamrin, Jakarta Pusat.

Dengan durasi 94 menit, film dari Lifelike Pictures ini dikemas sedemikian rupa sehingga tanpa disadari akan membuat siapa pun yang menonton akan tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang sejarah Banda. Film ini tidak menggurui dan disajikan dengan gambar apik serta ilustrasi dan musik yang pastinya akan menemani sepanjang film diputar. Tayang mulai 3 Agustus 2017, film ini bisa dinikmati segala usia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya