Dihujat Netizen, Pandji Pragiwaksono Tak Kapok Stand Up Comedy

Kunjungan Pandji Pragiwaksono dan Popon Kerok di VIVA.co.id
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Beberapa waktu yang lalu, nama komika Pandji Pragiwaksono sempat menjadi perbincangan hangat karena dihujat akibat dari penampilannya dalam acara stand up comedy yang dianggap merendahkan hewan.

Perjalanan Karier Babe Cabita dari Juara SUCI 3 hingga Bisnis Kuliner

Meski begitu, komika kelahiran Singapura tersebut tidak pernah kapok dan dalam waktu dekat ini siap kembali menggelar acara stand up comedy, di kota Solo, Jawa Tengah.

Para penggemar sepertinya sudah tak sabar untuk segera menyaksikan materi-materi stand up terbaik yang akan dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono di Solo tersebut. Hal itu dibuktikan dengan ludesnya tiket pre-sale stand up comedy spesial bertajuk Hiduplah Indonesia Maya, yang akan diselenggarakan pada 26 April 2019 di Tjolomadoe Hall, Karanganyar itu.

Profil Babe Cabita, Meninggal Dunia karena Anemia Aplastik di Uisa 34 Tahun

Tiket presale Hiduplah Indonesia Maya sudah sold out. Masih ada kesempatan untuk bisa nonton bit-bit #septictank gue dengan beli tiket di periode normal mulai 11 April,” tulis Pandji di akun Instagram pribadinya.

Sebagai informasi, Pandji mendapat surat terbuka dari salah satu Organisasi Pelindung Hewan. Pernyataan Panjdi dalam World Tour-nya yang menyebut kucing sebagai hewan gembel menuai kecaman.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Bahkan banyak hewan yang gue benci, benci sampai ke hati. Buat gue hewan yang seperti itu gue sebut gembel, hewan yang kerjanya hidup dari sampah kita. Banyak tuh, hewan gembel, ngemis minta minta,  salah satu yang paling gembel adalah kucing, kucing tuh kerjanya gembel banget, kerjanya ngemis,” demikian pernyataan Pandji yang sempat menjadi kontroversi.

Petani menjemur daun tembakau di Sidomulyo, Senden, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. (Foto ilustrasi)

Pekerja Seni: Aturan Tembakau di RPP Kesehatan Harus Dikaji Ulang

Para pelaku seni dan budaya mendesak pemerintah mengkaji ulang serta tidak terburu-buru dalam mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan dan isi tembakau.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024