Vanessa Angel Nyoblos di Rutan Medaeng, Pakai Masker Panda

Vanessa Angel dan beberapa tahanan lain mencoblos di Rutan Medaeng
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Sebanyak lebih dari 506 warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surabaya di Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, melakukan pemungutan suara di dalam rutan pada Rabu, 17 April 2019. Dua di antaranya, yakni aktris Vanessa Angelia Adzan alias Vanessa Angel dan musikus Ahmad Dhani Prasetyo.

Diduga Kirim Santet ke Stevie Agnecya, Icha Annisa Ternyata Dulu Dekat dengan Vanessa Angel

Ada empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo di Rutan Medaeng, yakni TPS 30 yang didirikan di dekat pintu masuk-keluar bagian dalam, TPS 31 di area bersantai, TPS 32 di lantai dua, dan TPS 33 di lapangan. Tema TPS ialah suasana penjara. Panitia Pemungutan Suara berkostum ala Bang Napi.

Sementara Ahmad Dhani mencoblos di TPS 31 dengan daftar hadir bernomor 21. Begitu pula dengan Vanessa, dia melakukan pemungutan suara di TPS dengan daftar hadir bernomor 99. Awak media tak berhasil mengambil momen Dhani mencoblos. Dia mencoblos sekitar pukul 08.30 WIB, saat petugas belum mengizinkan para wartawan masuk.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Adapun Vanessa tiba ke area TPS 31 sekitar pukul 09.30 WIB, beberapa saat setelah Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Susy Susilawati, masuk ke dalam rutan melakukan pemantauan.

"Saya ingin kumpul sama yang cantik-cantik," kata Susy menyapa tahanan perempuan yang antre mencoblos.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Dikawal petugas rutan perempuan, Vanessa berjalan dari dalam selnya menuju TPS 31 dengan tampilan serba biru, kaus tahanan berwarna biru dipadu celana jeans dan topi biru. Masker putih bergambar panda mini menutupi hidung ke bawah dan rambut pirangnya dibiarkan terurai. Dia ogah berkomentar.

Vanessa Angel mencoblos di Rutan Medaeng

Tim dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga hadir memantau. Mereka menyoroti banyaknya tahanan dan narapidana yang tidak masuk dalam daftar pemilih. Diketahui, penghuni Rutan Medaeng hampir 3.000 orang. Namun, hanya 506 yang bisa mencoblos.

"Kemarin awalnya 900-an, sekarang yang masuk DPT 500-an," kata tim dari Komnas HAM.

Susy mengatakan bahwa mereka sebetulnya sudah mengajukan nama semua penghuni Rutan Medaeng untuk masuk DPT tambahan. "Namun permasalahannya nama-nama yang diajukan itu setelah diverifikasi di alamat KTP-nya tidak bisa," ujar dia. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya