- Instagram @kimkardashian
VIVA – Forbes baru-baru ini memberikan pernyataan mengejutkan. Menurut majalah bisnis itu, Kim Kardashian West bukanlah seorang miliarder. Forbes membantah klaim bintang reality show Keeping Up With The Kardashian tersebut, yang sebelumnya mengaku kalau ia telah menjadi seorang miliarder.
Pengakuan ibu empat anak itu datang setelah ia menjual 20 persen saham perusahaan kosmetiknya, KKW Beauty ke brand Coty.
Diyakini bahwa kesepakatan US$200 juta (Rp2,9 triliun) itu akan membawa nilai perusahaannya menjadi US$1 miliar (Rp14,5 triliun), dengan Kim menjadi pemegang saham utama yang tersisa. Hal tersebut pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.
Demikian dilansir dari laman Aceshowbiz, Jumat, 3 Juli 2020.
Karena hal itu, suami Kim Kardashian, Kanye West bahkan sempat membangga-banggakan pencapaian sang istri lewat Twitter.
"Aku sangat bangga pada istri cantikku, Kim Kardashian West karena secara resmi telah menjadi miliarder," ucap Kanye.
"Kamu telah melewati badai-badai tergila dan sekarang Tuhan menyinarimu dan keluarga kita. Sangat bersyukur atas hidup ini. Kami sangat mencintaimu," tambah rapper tersebut.
Namun, tampaknya masih terlalu dini bagi Kim dan Kanye untuk merayakan hal ini. Menurut Forbes, wanita berusia 39 tahun itu belum menjadi seorang miliarder. Setelah kesepakatan antara KKW Beauty dan Coty, menurut perhitungan Forbes, kekayaan Kim hanya US$900 juta (Rp13 triliun).
Kim Kardashian sendiri belum mengomentari pernyataan Forbes.
Sebelumnya, Forbes juga telah mencabut status miliarder adik tiri Kim Kardashian, Kylie Jenner. Padahal sebelumnya, majalah itu menobatkannya sebagai miliarder termuda yang memulai usahanya sendiri ketika ia berusia 21 tahun di 2019 lalu.
Tak hanya itu, Forbes juga menuduh Kylie berbohong soal pendapatan dan keuntungan perusahaannya, Kylie Cosmetics.
Kylie Jenner sendiri langsung menanggapi pernyataan itu dan mengatakan bahwa ia tak pernah meminta titel apa pun atau membohongi siapa pun mengenai kekayaannya.
PT BMI Ajukan PK Kasus Sengketa Lahan ke MA, Minta Eksekusi Ditunda
Perusahaan pengolahan hasil laut dengan orientasi ekspor, PT Bumi Menara Internusa (BMI) mengajukan PK atas gugatan sengketa lahan pabrik di Malang ke Mahkamah Agung
