Dari Balik Jeruji Besi, Jerinx Ciptakan Puisi

Jerinx.
Sumber :
  • Jrx

VIVA – Drummer Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina atau Jerinx telah ditetapkan sebagai tersangka terkait unggahan ‘IDI kacung WHO’ di akun media sosial miliknya. Saat ini, Jerinx masih berada di balik jeruji besi Polda Bali.

Wujud Cinta ke Pasangan, 5 Arti Ini Putuskan Pindah Agama Hindu

Melalui Instagram sang istri, Nora Alexandra, Jerinx diketahui menuliskan sebuah puisi dan lagu selama berada dalam tahanan. Nora menyampaikan bahwa diunggahnya posting-an itu di media sosial atas permintaan langsung dari Jerinx.

Baca Juga: Disebut Jauhkan Jerinx dari Keluarga, Nora: Saya Tidak Sekeji Itu

Setelah Wulan Guritno, Yuki Kato Diperiksa Terkait Dugaan Promosi Judi Online

Jerinx membuat puisi sebagai salah satu bentuk rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah menggalang solidaritas untuk perjuangan rakyat kecil.

"Suami saya @jrxsid meminta saya mengunggah puisi yang beliau tulis di penjara ini, sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada semua individu merdeka yang sudah dengan tulus mencurahkan banyak waktu dan tenaga guna menggalang solidaritas untuk perjuangan rakyat kecil," tulis Nora dikutip VIVA, Rabu, 9 September 2020.

Fotonya, Dicatut Lagi di Situs Judi Online, Nora Alexandra Ngamuk

Nora Alexandra juga menyampaikan, puisi yang dituliskan Jerinx dengan sebuah kertas itu telah dijadikan sebuah lagu. Jerinx membuat lagu itu dengan bermodalkan galon sebagai alat perkusi.

"Puisi ini sudah beliau jadikan lagu yang diciptakan di dalam penjara tanpa satupun alat musik, hanya bermodalkan pita suara dan galon sebagai perkusi. Semoga kawan-kawan musisi beliau mau beramai-ramai menyanyikan dan merekamnya," tulisnya.

Dalam foto yang diunggah oleh Nora Alexandra, terlihat jika puisi itu dituliskan oleh Jerinx di Rutan Polda Bali pada 3 September 2020 dengan judul Sabda Bawah Tanah.

Berikut puisi yang Ditulis Jerinx.

Sabda Bawah Tanah

Gelar semesta kan restui.
Sabda bawah tanahmu yang tak sempurna. Kawan jangan menyerah.
Pijarkanlah hati yang berani.
Kedua kaki tetap di Bumi.

Di sebuah tempat yang terpencil.
Di sanalah bertemunya orang pintar yang terpinggirkan.
Dirancanglah kerangka baru tuk maju.
Dengan kaki tetap di bumi.

Ku rindu baramu.
Rindu semangatmu.
Tetaplah mengangkasa sebagai pemenang.
Lukamu hari ini kawan jalani dengan bangga.

Menyala indah.
Kau tak pernah padam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya