- chroniclelive.co.uk
VIVA – Pucuk Cool Jam yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu, merupakan ruang bagi anak-anak muda untuk dapat mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas mereka lebih luas. Dari sana, lahir talenta-talenta muda yang bakal mencoba hal baru dengan unjuk kebolehan di depan publik.
Berangkat dari hal tersebut, ajang Pucuk Cool Jam 2018 akan kembali diadakan dengan mengusung teknologi kekinian. Segala proses kompetisi bakal memanfaatkan platform digital, mulai dari pendaftaran sampai dengan pengiriman materi berupa satu cover lagu.
“Kami ingin memberikan lebih banyak lagi kesempatan bagi anak muda pada gelaran Pucuk Cool Jam sebagai ajang festival seni dan kreativitas yang dapat memfasilitasi potensi, minat dan talenta anak muda Indonesia,” ujar Juanita, perwakilan acara di Elmanna Cafe kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Di sisi lain, kehadiran Iga Massardi sebagai juri pada perhelatan ini juga menjadi daya tarik bagi peserta kompetisi. Iga dikenal sebagai vokalis dan gitaris grup musik ternama, yakni Barasuara.
"Buat gue keren, ini sebuah festival band berskala besar dan dikemas secara rapi. Output-nya jelas karena dulu, gue tumbuh dengan kompetisi skala kecamatan, kota, dan sekolah, tetapi enggak pernah ada outcome yang real," kata Iga.
Pelantun Bahas Bahasa itu mengimbau agar anak muda menjadikan ajang ini sebagai wadah untuk berkarya. Jelang audisi dan penampilan nanti, ia mengimbau satu hal pada khalayak.
"Latihan yang benar, cuma itu doang modalnya. Dari satu penampilan, sebetulnya bisa kelihatan mereka latihan benar apa enggak. Intinya bagaimana lo pilih segala hal dalam grup musik yang tepat, itu memang butuh proses," tuturnya.
Selain Iga, penjurian untuk kriteria pemenang Pucuk Cool Jam 2018, juga melibatkan para juri dari kalangan musikus dan industri lain. Terhitung ada lebih dari 40 sekolah di wilayah Jabodetabek, Bandung dan Cirebon yang bakal disambangi dan siap berkompetisi kelak. (asp)
