Jodoh Wasiat Bapak: Ibu Sekap Anak Hingga Tewas

Jodoh Wasiat Bapak di ANTV.
Sumber :
  • ANTV

VIVA – Desi (35 tahun) baru saja mengontrak di Kampung Kucrit. Warga mengenal dia, perempuan single yang bekerja sebagai marketing freelance di sebuah perumahan. Di depan semua orang, Desi dikenal sangat baik dan sopan. Tapi jika di dalam rumah, dia berubah menjadi sosok yang menakutkan.

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Babak 2 yang Tayang Malam Ini

Ternyata Desi menyekap dua anaknya di dalam rumah. Warga sama sekali tidak ada yang tahu. Dia melakukan itu karena balas dendam pada suaminya yang telah selingkuh dengan perempuan lain. Pelampiasan kemarahan itu dia tumpahkan pada kedua anaknya, Bagas (13 tahun) dan Putri (10 tahun). 

Warga mulai bertanya-tanya karena sering mendengar suara anak kecil yang berteriak minta tolong. Suara anak kecil menangis juga kerap kali terdengar. Tapi mereka tidak berani menuduh Desi karena tahu bahwa Desi tinggal sendirian di rumah kontrakan itu.

Sinopsis Jodoh Wasiat Bapak Ep 305, Azab Akibat Terlantarkan Ibu

Masalah menjadi runyam manakala salah satu anak Desi meninggal. Bagas kelaparan sehingga menghembuskan napasnya di dalam kamar sekapan. Bukannya dikubur dengan layak, Desi membiarkan tubuh Bagas di sana. Putri ketakutan setelah tahu Bagas meninggal.

Arwah Bagas mulai menghantui warga. Dia minta tolong pada warga untuk membebaskan adiknya yang masih disekap di dalam gudang. Desi juga acap kali diteror sehingga dia makin merasa tidak betah tinggal di rumah itu. 

Kisah Jatuh Bangun Ita Rahma, Pemeran Jodoh Wasiat Bapak

Puncaknya Desi terbunuh karena melempar pisau ke arah arwah Bagas. Bukannya kena Bagas tapi pisau itu berbalik dan menancap di tubuh Desi.

Kedok Desi akhirnya terbongkar. Ketika sedang dikubur, ayah kandung Putri datang dan mengambil anaknya.

Sementara itu, Juminten mulai berkonflik dengan Mak Atiek. Dia bilang ingin memiliki rumah sendiri. Daus menyambutnya dengan baik. Tapi Mak Atiek salah paham, dia menyangka Daus dan Juminten sudah tidak betah lagi tinggal di rumah itu.

Mak Atiek akhirnya senewen terus pada Juminten. Untung Daus bisa menyadarkan Mak Atiek bahwa pembelian rumah itu demi kebaikan bersama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya