CSR Tepat Guna: Pengalaman dari Senior VP Perseroan Infrastruktur

Ilustrasi (Sumber): Pixabay.com
Sumber :

VIVA – Senior Vice President Divisi CEO Office – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia –Persero, Indra Pradana Singawinata Ph.D berbagi pengalaman mengenai program CSR Tepat Guna di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

Berikut adalah sebuah pengalaman CSR yang ditulis oleh Indra Pradana Singawinata.

Tulisan ini ingin berbagi sebuah pengalaman mengenai transformasi sebuah program CSR dalam perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun sejak 2017 – sekarang yang pada akhirnya memberikan dampak yang cukup signifikan positif kepada masyarakat terdampak proyek serta bagi kelangsungan kegiatan perusahaan sendiri; dengan menggunakan 7 terobosan yang ditawarkan oleh La Tofi (2014).

BRI Insurance Capai Premi Bruto Tertinggi Selama Ramadan

Program-program CSR jangka menengah - panjang (6 bulan – 2 tahun) yang telah dan masih kami laksanakan itu sementara ini terdiri dari 2 pilar besar di luar beberapa pilar lain; Pendidikan dan Pemberdayaan UKM. Program ini adalah program yang khusus dirancang untuk selalu berjalan seiring dengan lamanya kegiatan sebuah proyek infrastruktur; sehingga masyarakat terdampak proyek dapat ikut merasakan manfaat dari kehadiran proyek tersebut. 

Namun disebabkan situasi wabah Covid-19, akhirnya beberapa program jangka menengah- panjang tersebut ada yang diubah menjadi program Ad-Hoc bidang Penanggulangan Bencana dan Kesehatan guna membantu penanggulangan wabah ini.

Maknai Bulan Suci Ramadhan, Tingkatkan Kepedulian dan Berbagi Bahagia Bersama Masyarakat

Untuk program Pendidikan PT PII jarang memberikan bantuan fisik, tapi kami fokus pada software dari dunia pendidikan itu sendiri, yaitu SDM dengan memberikan pelatihan bagi kepala sekolah, guru, murid serta orang tua murid. 

Demikian juga dengan Pemberdayaan UKM; fokus terletak pada pelatihan para anggota kelompok UKM dalam mulai merencanakan usaha, membuat produk UKM hingga akuntansi sederhana untuk pengelolaan keuangan UKM. 

Bersama-sama dengan pemilik proyek infrastruktur dan stakeholders setempat (pemda, masyarakat, LSM, tokoh, dll) program CSR dirancang berdasarkan kesepakatan bersama. Sehingga self of belonging dari grass roots tercipta dengan kuat karena memang aspirasi datang dari bawah.

Sampai saat ini, program Pendidikan telah berhasil mendidik dan meningkatkan kualitas guru-guru di daerah terdampak proyek sebanyak lebih dari 100 guru tingkat SD-SMA di 5 daerah (Manado – Sulut, Bekasi – Jabar, DKI Jakarta, Natuna – Kepri dan Sorong – Papua Barat). 

Guru-guru tersebut dididik dan dilatih untuk mendapatkan sertifikasi keahlian (serifikasi guru) di bidang mereka masing-masing yang dapat berguna bagi karier mereka dan pastinya bagi para murid; dimana para murid berkesempatan memperoleh pengajaran dengan menggunakan metodologi, pedagogi dan sistem sekolah yang lebih baik. 

Dan hasilnya alhamdulillah, tahun 2020 ini semua sekolah yang mengikuti program CSR pelatihan guru ini memperoleh tingkat kelulusan murid 100% dengan nilai cukup tinggi di daerahnya. 

Program Pemberdayaan UKM dilakukan di 2 daerah dengan memberikan manfaat kepada sekitar 100 anggota UKM binaan. Untuk Bitung - Sulut; dibentuk kelompok usaha bengkel motor kecil yang dimiliki oleh para pemuda yang desanya terkena dampak proyek jalan tol Manado – Bitung. 

Sedangkan di Mandalika – Lombok dibentuk 4 kelompok usaha pembuatan produk snacks asli desa setempat dengan mempergunakan bahan baku asli dari desa tersebut. Ke 4 kelompok usaha UKM tersebut beranggotakan para pelaku usaha (hampir semuanya ibu-ibu) yang desanya terkena dampak dari pembangunan proyek kawasan pariwisata Mandalika yang telah dimulai proses pembangunanya. 

Saat ini baik kelompok usaha bengkel motor kecil di Manado dan UKM produk snack di Mandalika masih berjalan dengan baik dan secara konkrit memberikan manfaat nyata bagi mereka. Pelatihan para pelaku usaha bengkel motor di daerah Bitung selain dilakukan oleh mitra CSR PT PII juga melibatkan Balai Latihan dan Keterampilan (BLK) setempat, sehingga Pemda Bitung pun sebagai salah satu stakeholders juga turut aktif merawat program ini melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) – nya. 

Dan untuk program UKM Mandalika, setelah mereka mulai berhasil menjual produk snacks UKM nya keluar desa, di tahun 2020 ini program dilanjutkan dengan pengujian produk UKM tersebut ke BPOM guna memperoleh lisensi BPOM saat nantinya akan mulai diproduksi dengan lebih banyak lagi.

Transformasi yang kami lakukan dalam upaya meningkatkan kualitas serta efektifitas program CSR tidak terlepas dari dukungan penuh bahkan turun tangan secara langsung dari para top management dalam perusahaan sendiri yang memiliki visi misi yang sama dalam melihat CSR perusahaan. 

CSR merupakan satu kesatuan yang melekat dalam setiap kegiatan perusahaan dalam menjamin proyek-proyek infrastruktur di daerah. Secara ringkas kesuksesan program CSR perusahaan yang ditandai dengan diperolehnya Top CSR Award 2019 dapat diraih oleh terobosan-terobosan berikut (La Tofi, 2014) :

1. Dimulai dari Top Level

CSR Plan tahunan dibuat dan disepakati dengan melibatkan seluruh elemen perusahaan mulai dari level CEO sampai dengan staf lintas divisi; mulai dari divisi CSR sendiri hingga divisi yang terkait langsung dengan proyek-proyek yang dijamin oleh perusahaan. Dengan adanya approval dari top management terhadap CSR Plan membuat program-program CSR menjadi lebih lancar secara administrasi, lebih efektif secara results dan lebih terukur karena BoD pun turut serta mengawal dan menjaga program-program CSR perusahaan.

2. CSR dikaitkan dengan produktivitas

Program-program CSR yang dibuat selalu harus mengacu kepada KPI tahunan dari perusahaan. Sehingga program-program CSR yang disusun tersebut selalu berdasarkan kepada fokus proyek mana yang sedang disasar atau telah dijamin oleh perusahaan pada tahun berjalan. Hal inilah yang menciptakan juga kerjasama / hubungan antar divisi perusahaan yang lebih efektif dan komunikatif karena setiap divisi pada akhirnya memiliki peran penting dalam setiap program CSR yang diimplementasikan. Bersama-sama dengan divisi operasional, calon lokasi program CSR serta bentuk program CSR itu sendiri dibuat dan disepakati berdasarkan masukan dari divisi operasional yang memang lebih berinteraksi banyak dengan kegiatan proyek.

3. Membangun kemitraan dengan stakeholders setempat

Stakeholders setempat yang menjadi lokasi program CSR dilaksanakan adalah tuan rumah. Mereka adalah masyarakat terdampak dari proyek infrastruktur yang tengah dibangun atau mungkin sudah beroperasi, sehingga kemitraan/kerjasama dengan seluruh unsur di level grass roots sampai dengan Pemda setempat adalah sebuah keharusan. Program CSR selalu dimulai dengan konsultasi publik yang dihadiri oleh; Pemda (tingkat Walkot/Bupati hingga Lurah), LSM, aparat keamanan, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat terdampak langsung proyek guna menyepakati program CSR seperti apa yang diinginkan masyarakat. Kesepakatan dengan calon mitra di bakal lokasi program CSR adalah hal sangat penting yang harus dilaksanakan.

4. Membangun standard

Sampai saat ini perusahaan masih terus melakukan inovasi dan improvisasi untuk membangun sebuah standard CSR perusahaan yang mengacu pada standard bidang tertentu (standard nasional pada bidang tertentu yang dikeluarkan institusi resmi di Indonesia). Divisi CSR bekerja sama dengan divisi Internal Audit terus menyempurnakan sistem serta prosedur CSR perusahaan guna menciptakan tertib administrasi dan transparansi yang lebih baik serta tidak lupa pendokumentasian yang lebih detail dalam setiap kegiatan CSR. Paling tidak sampai saat ini, standard-standard untuk pilar Pendidikan dan Pemberdayaan UKM telah tersusun; dan di antaranya adalah menjadikan standard kelulusan dan peningkatan income dari anggota UKM sebagai salah satu KPI program CSR. Standard program CSR yang telah terbangun inipun selalu dikomunikasikan dengan pihak penerima manfaat agar mereka pun secara gradual dapat mengikuti dan memenuhi standard yang telah perusahaan tetapkan. Secara tidak langsung ikut mendidik penerima manfaat untuk bekerja dalam sebuah standard dan aturan-aturan.

5. Komunikasikan capaian keberlanjutan

Program-program CSR selalu dikomunikasikan melalui jaringan media massa baik mainstream atau medsos sebagai upaya untuk membangun sebuah resonansi positif terhadap program CSR yang telah atau sedang dijalankan, yang ujungnya adalah juga menciptakan sebuah sosialisasi terhadap proyek infrastruktur pemerintah yang tengah dibangun kepada publik baik di pusat maupun di daerah. Di sini peranan top manajemen  sebagai narsum bagi sahabat-sahabat media massa dalam memberikan penjelasan mengenai program CSR perusahaan adalah sangat penting. 

CSR dengan berbagai definisinya pada intinya adalah bentuk nyata dari sebuah niat baik perusahaan untuk dapat ikut berkontribusi secara langsung terhadap pembangunan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari proyek pembangunan yang telah atau sedang dibangun. Meminjam statement sahabat saya La Tofi : “Perusahaan memiliki visi/misi, dan masyarakat memiliki harapan”; sehingga bagaimana mensinergikan keduanya menjadi sebuah kekuatan pembangunan berkesinambungan adalah menjadi tujuan utama pula dari direncanakan dan dilaksanakannya sebuah program CSR oleh perusahaan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya